Minim Anggaran dan Tak Punya Penampungan, Pemkab Gresik Kesulitan Tangani Orang Gila

Minim Anggaran dan Tak Punya Penampungan, Pemkab Gresik Kesulitan Tangani Orang Gila Sentot Supriyohadi, Kepala Dinsos Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Sosial Pemkab Gresik menghadapi problem dalam menangani orgil (orang gila) yang akhir-akhir ini banyak berkeliaran di Kota Gresik. Hal ini diungkapkan Kepala Dinsos Sentot Supriyohadi. Ia menyatakan kendala yang dialami pihaknya saat ini adalah Dinsos tidak memiliki penampungan sendiri. Selain itu, minimnya anggaran operasional juga menjadi salah satu faktor.

"Kami akui Pemkab Gresik saat ini tidak ada penampungan untuk penanganan orgil. Selain itu, anggaran yang kami miliki sebatas hanya untuk operasional penangkapan para orgil," kata Sentot kepada BANGSAONLINE.com, kemarin.

Baca Juga: Penampungan Overload, Dinsos Gresik Bingung Tangani Orgil

Selama ini, lanjut Sentot, untuk penanganan orgil yang terjaring razia, dinsos mengirimkannya ke UPT milik Pemrov Jatim untuk penampungannya. Sementara untuk perawatannya dikirim ke RS Menur Surabaya. "Namun, saat ini yang menjadi persoalan penampungan orgil milik Pemrov Surabaya juga sudah overload," katanya.

"Bagi orgil yang sudah sembuh lalu kami kembalikan kepada keluarganya," terangnya.

"Orgil yang kami tangkap selalu kami kirim ke tempat penampungan milik provinsi, tidak pernah kami buang ke Kota atau Kabupaten lain karena bisa mengotori wilayah tersebut," pungkasnya.

Baca Juga: Makin Banyak, Orgil di Gresik Berkeliaran di Alun-alun

Maraknya orgil di Kabupaten Gresik ini juga mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat, salah satunya KH. Nur Muhammad. Ia meminta agar Pemkab Gresik serius menyikapi masalah ini.

"Gresik kota santri dan kota wali. Sangat tidak etis kalau banyak orang gila berkeliaran," katanya.(hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO