BLITAR, BANGSAONLINE.com - Meski sudah berusia senja, puluhan lansia terlihat tetap bersemangat mengikuti kegiatan di pondok pesantren janda lansia Al Mawadah, di Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Sejak tahun 2008, pondok pesantren janda lansia Al Mawadah memang membuka pondok Ramadhan khusus untuk janda dan lansia yang diadakan anak cabang Muslimat NU Kecamatan Talun.
Diungkapkan Sri Banun, salah satu pengasuh pondok pesantren, tahun ini ada 52 janda lansia yang mengikuti pondok Ramadhan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Blitar seperti dari Kecamatan Wlingi, Gandusari, dan Talun. Bahkan ada beberapa yang berasal dari luar kota seperti Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Malang.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Kata Sri Banun, usia tertua janda lansia yang mengikuti pondok Ramadhan di Ponpes janda lansia Al Mawadah adalah 89 tahun. Sedangkan yang paling muda berusia 56 tahun.
"Meski usia sudah senja, tapi mereka sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan di sini, sehingga kami sebagai pendamping juga ikut bersemangat," tutur Sri Banun, Senin (29/05).
Menurut Sri Banun, tujuan utama dari pondok pesantren janda lansia Al Mawadah tersebut adalah agar para lansia memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang positif, seperti mengaji dan tadarrus. Terutama saat bulan Ramadhan. Sehingga, saat pulang ke rumah para lansia tersebut bisa menjadi teladan dan memberi contoh positif kepada anak cucunya. Selain itu janda lansia juga relatif memiliki waktu luang lebih banyak. Kegiatan ini juga baik, karena di usia senja seperti itu, para lansia membutuhkan lebih banyak bimbingan rohani karena rentan pikun dan emosional.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Tujuan utamanya adalah agar para lansia mengisi hari-harinya di bulan puasa ini dengan kegiatan yang positif. Sehingga nantinya bisa memberikan teladan yang baik dan positif kepada anak cucunya. Selain itu, usia senja seperti mereka kan sangat mudah emosi dan rentan pikun. Untuk itu selama di sini kita berusaha memberikan bimbingan," imbuhnya.
Pondok Ramadhan di Ponpes janda lansia Al Mawadah sendiri dilakukan selama sepuluh hari di awal bulan Ramadhan. Kegiatannya dimulai sejak Subuh. Mulai dari kegiatan mengaji, mendengarkan ceramah, hingga senam pagi.
Surati (85) salah satu santri lansia di Ponpes Al Mawadah mengatakan sangat senang dan bersemangat mengikuti pondok Ramadhan. Selain untuk mengisi kegiatan di waktu luang, dan memperdalam ilmu agama sebagai bekal, baginya kegiatan pondok Ramadhan juga sebagai salah satu sarana menyegarkan ingatan agar tidak pikun. Utamanya kegiatan mengaji. "Ya senang di sini, karena banyak temannya," jelasnya.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Untuk diketahui, di dalam lokasi pondok pesantren janda lansia Al Mawadah tersebut ada tiga kamar yang digunakan untuk mondok para lansia. Lansia yang mondok di Ponpes Al Mawadah sama sekali tidak dipungut biaya. Pihak pondok pesantren pun juga tidak menyiapkan anggaran khusus.
Untuk makan sahur dan berbuka puasa, panitia Ponpes membuat jadwal memasak dengan bahan baku lauk dan sayur yang merupakan pemberian donatur dan masyarakat sekitar Ponpes. "Warga sekitar juga sangat mendukung kegiatan ini, sehingga banyak petani sekitar yang dengan sukarela menyumbangkan beras, sayur serta lauk pauk setiap hari," pungkasnya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News