BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Bupati Bondowoso Drs H Amin Sa'id Husni melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Hidayat MSi, mengajak semua insan kesehatan di Kabupaten Bondowoso untuk bersama-sama mencegah meningkatnya angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).
Upaya tersebut, dilakukan Pemkab Bondowoso dengan meluncurkan program Sinergi Total Pencegahan Bersalin di Dukun Bayi dan Selamatkan Ibu (Stop Berduka).
Baca Juga: Wabah Hepatitis Serang Bondowoso
"Dengan program ini kematian ibu dan bayi di Bondowoso bisa diminimalisir, sehingga dengan memadukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan non OPD, agar ada penurunan AKI/AKB," ujar Sekda Bondowoso H Hidayat, kemarin.
Dari hasil laporan Dinas Kesehatan, hingga Juni 2017 ini, AKI/AKB di Bondowoso mencapai 8 kasus. Angka ini diharapkan tidak bertambah lagi hingga akhir tahun 2017. "Saya minta agar semua lembaga kesehatan dan tenaga kesehatan di Bondowoso bersinergi untuk mensosialisasikan pentingnya melakukan persalinan di bidan, bukan di dukun," paparnya.
Angka AKI/AKB tertinggi saat ini ada di Kecamatan Botolinggo, Tlogosari dan Sumber Wringin. Ketiga kecamatan itu nantinya akan dijadikan pilot project dalam upaya menekan angka kematian bayi dan anak.
Selain itu, kata Sekda nantinya akan ada komitmen dan kerjasama antara dukun beranak dengan tenaga kesehatan di seluruh wilayah kecamatan.
"Kita nanti akan melakukan sosialisasi dan mengajak semua dukun di tiga kecamatan tersebut untuk bermitra dengan bidan dan tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, dr Muhammad Imron, mengintruksikan agar semua Puskesmas mensosialisasikan program Stop Berduka, sehingga bisa cepat terealisasi di masing-masing? kecamatan. "Kami akan berikan reward kepada dukun beranak yang membantu? dan berkomitmen menekan AKI/AKB," pungkasnya,(giy/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News