Polrestabes Surabaya Gelar Acara Nuzulul Qur'an, Cak Nun: Polri Bukan Alat Pemerintah

Polrestabes Surabaya Gelar Acara Nuzulul Qur Kombespol M. Iqbal saat memberi sambutan bersama Cak Nun.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Muhammad Iqbal mengundang "Kiai Mbeling" dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, yaitu momentum turunnya kitab suci Al Quran bagi umat muslim yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan.

Namun sebelum acara berlangsung, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal menyampaikan sedikit sambutan di mana kantor polisi merupakan kantor masyarakat, terutama ulama dan tokoh masyarakat menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan, khususnya kota Surabaya. Dan hal itu diartikan, kekuatan polisi adalah dari masyarakat dan ulama.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

“Kalau tidak bersama-sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh elemen yang ada di Surabaya, niscaya kami tidak bisa melaksanakan amanah dengan baik dan aman,” tutur Kapolrestabes saat memberikan sambutan.

Selanjutnya, Emha Ainun Najib atau yang lebih akrab dipanggil Cak Nun mengingatkan, institusi Kepolisian RI bukanlah alat pemerintah, melainkan lembaga atau alat negara.

Saat memberi tausiah dalam acara buka puasa bersama di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Minggu (18/06/2017), Cak Nun juga menyampaikan perlunya pemahaman secara komprehensif antara perbedaan Negara dan Pemerintah.

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

Dia mencontohkan, ada beberapa institusi seperti Polri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang disebut sebagai lembaga negara sebagaimana tercantum dalam undang-undang.

Karenanya, Cak Nun menerangkan, sebagai alat negara, polisi bertugas sebagai penjaga rakyat.

"Saya sudah pernah sampaikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, polisi sebagai alat negara harus bertugas untuk rakyat," ujar Cak Nun.

Baca Juga: Pelaku Curanmor di Surabaya Diduga Tewas Overdosis

Dia lebih lanjut menjabarkan, rakyat selama ini dilambangkan sebagai alang-alang dan rumput.

"Jadi benar saja dua tumbuhan itu selalu terinjak-injak, tetapi tidak pernah mati, terus tumbuh dan yang menjadi kekuatan polisi adalah rakyat," ucapnya. (irw/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO