Sego Boran, Kuliner Khas Kota Lamongan yang Diburu saat Musim Libur

Sego Boran, Kuliner Khas Kota Lamongan yang Diburu saat Musim Libur Seorang pemburu kuliner menikmati nasi boran khas Lamongan. (foto: ist)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Lamongan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang terkenal akan kulinernya. Di antaranya soto ayam. Soto Lamongan, begitu masyarakat mengenalnya.

Namun, daerah yang terletak di pantai utara ini juga memiliki makanan yang cukup khas, yaitu an atau sego boranan, yang setiap liburan lebaran banyak diburu pembeli.

Baca Juga: Baru Tiga Bulan Jualan, Pembeli di Warung Kuliner Bekicot Molak-Malik Terus Meningkat

Kata boranan berasal dari tempat nasi terbuat dari anyaman bambu yang digendong dengan selendang pada punggung. Nasinya disajikan dengan daun pincuk. Lauk khasnya urap-urap dan rempeyek.

Nasi boranan terdiri dari nasi, bumbu, lauk, sayur dan rempeyek.

Bumbu yang dipakai berasal dari rempah-rempah yang sudah dihaluskan. Para penjual , memiliki sayur dan sambal kacang yang khusus. Jadi setiap hidangan, pasti punya rasa yang sedikit berbeda.

Baca Juga: Buka Sampai Subuh di Trotoar Jalan dan Alun-Alun, Nasi Boran Khas Lamongan Maknyus, Murah Meriah

Untuk lauknya sangat beragam, tergantung penjual yang menawarkan.

Biasanya ada daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe, empuk, pletuk, dan ikan sili yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lauk-lauk lainnya.

Ketiga makanan terakhirlah yang membuat nasi itu begitu khas. Makanan empuk, pletuk, dan ikan sili tidak akan ditemui pada makanan lainnya. Empuk terbuat dari tepung terigu yang dibumbui.

Baca Juga: Perumda Pasar Lamongan Ajak Pedagang Nasi Boran Go Online

Pletuk dibuat dari nasi yang dikeringkan atau kacang, lalu dibumbui dan digoreng. Namanya sendiri diambil dari bunyi ketika makanan ini dikunyah.

Untuk ikan sili, tidak setiap membeli an bisa menikmati lauk tersebut, karena termasuk ikan musiman. Ikan sili dulu lebih dikenal sebagai ikan hias, harganya lebih mahal dibanding daging ayam. Bentuk ikan ini panjang seperti belut, tidak terlihat mana bagian kepala atau ekornya. Durinya pun hanya ada di bagian tengah

Para penjual banyak dijumpai di beberapa jalan protokol dan di sepanjang jalan kawasan Dapur atau sekitar Lamongan Plasa. Mereka umumnya menjajakan dagangannya secara lesehan dari sore hingga malam hari. Beberapa diantaranya ada yang berjualan dari pagi hingga siang hari.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Ikan Asap Khas Pantura di Lamongan

Agar bisa menikmati , Anda cukup membayar berkisar Rp 8 ribu - Rp 15 ribu, tergantung lauk-pauknya. "Harga Nasi boran sangat terjangkau, harga tergantung lauk yang dipilih," ujar Suliah, salah satu penjual di depan Lamongan Plasa. Sementara Hadi, penikmat asal Tuban mengaku sangat menikmati. "Rasanya khas, dan harganya murah meriah," ujarnya. (qom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO