Kampanye Stop Bullying di SMK Negeri Rengel oleh Polsek Rengel. foto: GUNAWAN/ BANGSAONLINE
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Maraknya fenomena "bullying" yang terjadi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) membuat jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Rengel mengambil langkah cepat untuk mengantisipasinya dengan menggelar Kampanye "Stop Bullying". Kali ini kegiatan ini digelar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Rengel, Senin (24/7).
Cuaca yang cukup terik tak menjadi penghalang bagi para pelajar untuk mengikuti kampanye "Stop Bullying" dari Polsek Rengel. Mereka tampak penuh semangat mendengarkan penjelasan-penjelasan yang disampaikan Kapolsek AKP Musa Bakhtiar. Apalagi AKP Musa menyampaikan sosialisasi tersebut dengan gaya khas anak muda, dengan menyisipkan humor sebagai selingan.
Pantauan di lokasi, para siswa tampak antusias mengikuti setiap instruksi-instruksi yang diberikan AKP Musa. Mereka diberikan pemahaman bahwa aksi-aksi bullying adalah perbuatan yang tidak terpuji dan bahkan melanggar hukum.
"Kita berikan informasi kepada pelajar terkait dampak dan bahaya serta konsekuensi hukum terhadap pelaku bullying serta bagaimana menyikapi aksi-aksi semacam itu," ujar Musa.
Musa memaparkan bahwa aksi bullying dapat menimbulkan dampak psikologis yang luar biasa dan menimbulkan trauma yang mendalam bagi korbannya. Untuk itu, sosialisasi dan kampanye tersebut dinilai penting agar lingkungan pendidikan dapat terbebas dari aksi bully dan aksi-aksi kekerasan.
"Pelajar ini sangat rentan dengan isu-isu yang beredar, mereka belum bisa mengontrol emosinya. Jadi dengan aksi ini diharapkan para pelajar memahami aksi bullying, sehingga mereka mampu menyelesaikan permasalahan yanh ada," harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN Rengel Hidayat Rahman mengapresiasi langkah Polsek Rengel. "Aksi bullying sangat menyalahi kodrat manusia dan berbenturan dengan nilai agama. Orang yang melakukan bullying baik berupa kekerasan fisik dan menghina orang lain, sama halnya menghina Sang Pencipta," tegasnya. (gun/wan/rev)








