MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi menekankan pentingnya meningkatkan pola kemitraan antara koperasi dan usaha mikro yang saat ini tingkat rasionya baru 1,8 %. Hal ini disampaikannya dalam acara Peringatan Hari Koperasi ke-70 yang digelar di GOR Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Senin (31/7) pagi.
“Tercatat ada kurang lebih 15,000 unit usaha mikro di Kabupaten Mojokerto, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk maka tingkat rasionya baru 1,8 %. Maka perlu diciptakan usaha mikro pemula dan usaha baru, melalui pola kemitraan dengan dunia pendidikan yang punya jurusan kompetensi produktif,” kata Pung.
Baca Juga: Di RAT Kopwan Kencono Wungu, Bupati Mojokerto Minta Komitmen Anggota
Pung juga menyebut bahwa koperasi dan usaha mikro, punya potensi penting dalam perekonomian nasional. Namun diakuinya, keterbatasan modal kerap menjadi penghambat.
“Koperasi dan usaha mikro punya peran penting dalam perekonomian nasional karena selain memiliki jumlah yang besar, keberadaannya tersebar di pelosok desa. Keterbatasan modal kerap menghalangi perkembangannya, maka dari sini peran koperasi sebagai lembaga keuangan non bank sangat dibutuhkan demi eksistensi usaha tersebut lebih berkembang ke depannya,” tambah Pung dalam acara yang dihadiri juga oleh Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ismail Pribadi beserta unsur forkopimda.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto, Yoko Priyono, dalam sambutan laporannya merinci bahwa terdapat sejumlah koperasi di Kabupaten Mojokerto baik yang aktif maupun tidak.
Baca Juga: Rakerda Dekopinda Kab. Mojokerto Tahun 2018: Upayakan Target Koperasi Aktif 90%
“Perlu kami laporkan bahwa ada sekitar 930 koperasi di Kabupaten Mojokerto. Tercatat ada 374 yang aktif dan 150 lagi tidak aktif. Angka ketidakaktifan tersebut kita harapkan dapat berkurang, sehingga semua koperasi aktif,” terang Yoko di acara yang mengambil tema “Koperasi Kuat Menjadi Pemerataan Ekonomi Mewujudkan Keadilan Sosial” tersebut. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News