MALANG, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beserta stafnya kembali berkunjung ke Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Gubug Klakah Kecamatan Poncokusumo, Jumat (4/8).
Hadir mendampingi Menteri Sosial di antaranya anggota DPR RI Komisi 3 Moreno Soeprapto, Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna, Deputi General Manager Divisi Hubungan Kelembagaan PT. BNI Persero Tbk., Koen Yulianto, serta Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Adhy Karyono A. KS., M.AP.
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengukuhkan Bupati Malang sebagai Pembina Tagana wilayah Kabupaten Malang sekaligus pengukuhan secara simbolis pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) Mahameru Kecamatan Poncokusumo.
Tak hanya mengukuhkan, wanita kelahiran Surabaya ini juga menyerahkan bantuan berupa 1 unit motor trail TAGANA, dan bantuan untuk tim KBS Mahameru di antaranya tenda serbaguna (1 unit), tenda keluarga (5 unit), tenda pengungsi keluarga (2 unit), matras (210 lembar), tenda gulung (20 lembar), paket sandang (50 paket), family kit (20 paket), dan selimut (120 lembar) yang kesemuanya bernilai total Rp. 119.741.615,00.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyalurkan bantuan langsung nontunai kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) beserta anak-anaknya yang berprestasi.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
Usai gelar apel bersama yang diprakarsai Tagana Malang Raya, Mensos disuguhkan dengan simulasi Uji SOP Kampung Siaga Bencana (KSB) dilanjutkan peninjauan program pencairan PKH serta penarikan uang tunai yang digambarkan secara simbolis oleh penerima KPM hingga transaksi berhasil.
Ditemui awak media usai peninjauan, Khofifah menjelaskan bahwa kampung siaga bencana/KSB ini selain berbasis Desa Siaga Bencana bisa juga antar desa.
"Ini bagian dari upaya untuk kesiapsiagaan masyarakat, jikalau daerah-daerah yang terdeteksi memiliki ketahanan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Kesiapsiagaan masyarakat harus dibangun lebih awal, termasuk dengan mengadakan pelatihan, biasanya selama tiga hari, jadi proses pengukuhan pengurus ini tidak asal-asalan," jelasnya.
Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN
Lebih lanjut, ia mengungkapkan tujuan dalam mengadakan pelatihan tersebut agar para tim tidak cepat syok maupun trauma ketika mengalami bencana alam. "Sehingga dalam proses evakuasi bisa mumpuni dan mengkomunikasikan ke BPBD untuk terus melakukan kewaspadaan kemungkinan fenomena alam yang sedang terjadi," paparnya.
Berbicara mengenai bencana, menurut BNPB terdapat 323 Kabupaten/kota di Indonesia yang mempunyai resiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya bencana salah satunya Kabupaten Malang.
Bupati Malang dalam hal ini sangat banyak berterima kasih atas perhatian dan bantuan Menteri Sosial selama ini tidak terkecuali Moreno Soeprapto. "Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada kedua belah pihak atas perhatian maupun bantuannya yang tak terhitung ke Kabupaten Malang, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Malang selalu mendoakan beliau selalu sehat wal afiat," ungkap Bupati di awal sambutannya.
Baca Juga: Rasakan Manfaat JKN Usai Kecelakaan, Peserta Asal Malang ini Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat
Dikatakannya, wilayah Kabupaten Malang memang rawan bencana, sehingga komunitas-komunitas seperti tagana ini sangat berperan. "Organisasi yang peduli bencana ini harus kita dukung dan sekali lagi saya sangat terima kasih kepada Kemensos dan teman-teman Tagana bersinergi dengan PMI desa khususnya yang benar-benar menjadi yang terdepan", ujarnya. (thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News