Polemik Patung Kwan Sing Tee Koen Tuban, JIAD Jatim: Waspadai ISIS Bergerak

Polemik Patung Kwan Sing Tee Koen Tuban, JIAD Jatim: Waspadai ISIS Bergerak

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Polemik pendirian Patung Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban yang berujung penutupan sementara oleh pemerintah kabupaten setempat menuai sorotan dari Jaringan Islam Anti Diskrimasi (JIAD) Jawa Timur. Bukan terkait problem perizinan, JIAD menilai ada intensi kuat penggiringan masalah ini ke isu SARA, dalam hal ini kebencian terhadap etnis dan keagamaan tertentu.

Direktur JIAD Jatim, Aan Anshori meminta pemerintah jeli dan waspada, sebab tidak menutup kemungkinan sel tidur ISIS di sekitar lokasi kejadian telah bangkit dan mengkonsolidasi kekuatan bersama kelompok intoleran lain. “Jahatnya dari gerakan ini adalah digunakannya isu NKRI dan kedaulatan sebagai kedok. Bagaimana mungkin mengakui pluralitas namun menikamnya dari belakang dengan diam-diam,” ujar Aaan kepada Bangsaonline, Selasa (8/8/2017).

Baca Juga: Pengusaha Tionghoa Beristri 4 untuk Sambung Nyawa, Tak Digunjing Seperti PKS

Menurutnya, ISIS perlu diwaspadai supaya tidak sampai mengambil kesempatan untuk menggiring isu dan pergerakan pada intoleransi. “Kita tahu, ISIS terkenal sangat antipati terhadap situs-situs yang dianggap punya nilai relijiusitas. Baik milik muslim, apalagi non-muslim. Serangan terhadap keberadaan patung ini juga punya kesamaan pola dengan rekam jejak perlakuan kelompok Wahabi terhadap situs keagamaan milik non-Wahabi,” ungkapnya.

Aan kemudian menyebut, bangkitnya radikalisme-intoleran yang penuh kebencian seperti di Tuban sesungguhnya mengafirmasi temuan survey Wahid Foundation Agustus 2016. Dalam laporannya, hampir 60% muslim dewasa Indonesia mengaku punya kelompok yang dibenci, setidaknya dengan dua ciri; Tionghoa dan non-Muslim. Sebanyak 7,7% dari total responden mengaku siap melakukan aksi radikalisme jika ada kesempatan.

“JIAD meminta pemerintah bersikap tegas dalam menghalau setiap intensi dan gerakan intoleran yang membahayakan kebhinekaan dengan kedok apapun. JIAD mengecam para politisi yang berupaya menunggangi isu ini untuk meraih popularitas demi politik elektoral provinsi yang sebentar lagi akan dihelat,” tegasnya.

Baca Juga: Datang ke Kelenteng Tuban, Ini Pesan Sekjen Kemenag kepada Pengurus

Ia juga menyerukan agar seluruh elemen masyarakat untuk lebih bersemangat dan bahu-membahu dalam melawan berbagai aksi radikal-intoleransi. “Hari ini kita menyaksikan patung yang ditutupi, bisa jadi besok giliran kuburan-kuburan keramat yang akan disasar, seperti yang dialami oleh makam Datu Abulung di Martapura, Kabupaten Banjar, makam Datu Sanggul di Tapin, dan makam Datu Tumpang Talu di Kandangan, Kalimantan Selatan,” pungkas Aan. (rom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO