GRESIK, BANGSAONLINE.com - Belum semua wilayah di Gresik terjangkau air PDAM. Hal ini terungkap kala Wakil Ketua DPRD Gresik Hj. Nur Saidah menggelar reses di Kecamatan Duduksampeyan, Jumat (18/8/2017) kemarin.
Nur Saidah pun prihatin terhadap keluhan warga ini. "Warga mengaku sangat membutuhkan layanan air tersebut. Terlebih, di saat musim kemarau seperti ini. Seluruh peserta reses dari Kecamatan Duduksampeyan minta PDAM masuk," ujarnya kepada Bangsaonline.
Baca Juga: Paripurna Penyampaian Hasil Reses I DPRD Gresik, Hanya Fraksi Gerindra Bacakan Laporan
"Warga sudah berupaya membuat sumur bor, namun airnya tetap asin. Sedangkan beli air tangkian harganya mahal," sambungnya.
Nur Saidah menjelaskan bahwa sebenarnya sejumlah desa di Kecamatan Duduksampeyan seperti Desa Duduk sudah mengajukan permintaan PDAM. Bahkan, pipa air sudah terpasang 7 tahun yang lalu. "Namun entah mengapa air tidak kunjung mengalir. Kan percuma pipa ada tapi airnya gak ada. Kami sudah capek minta ke PDAM," cetusnya.
Selain air bersih, Nur Saidah juga mendapat keluhan soal FDS (Full Day School) dan tidak adanya TPS (tempat pembuangan sementara) sampah di daerah mereka. "Para guru di Duduksampeyan menolak program FDS karena beberapa pertimbangan," ungkap anggota Fraksi Gerindra ini.
Baca Juga: Reses Persidangan II, Asroin Disambati Infrastruktur Jalan Rusak, Irigasi, dan Rumah Tak Layak Huni
Sementara soal TPS, warga minta segera dibuatkan agar sampah tidak terus-terusan berserakan. "Ada sejumlah desa yang punya TPS dengan dana swadaya, tapi yang ambil sampah untuk dibuang di TPA sampah tidak ada. Sehingga, perlu perhatian BLH (Badan Lingkungan Hidup)," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News