Baru 40 Desa di Bojonegoro yang Daftarkan Perangkatnya JKN BPJS Kesehatan

Baru 40 Desa di Bojonegoro yang Daftarkan Perangkatnya JKN BPJS Kesehatan

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dari 430 desa yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, baru sekitar 40 desa yang mengikutsertakan para perangkat desa di kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Cabang BPJS Bojonegoro, Muhammad Musrur Ridwan saat acara public expose capaian program JKN KIS, Selasa (22/8).

Menurut Masrur, Bupati Bojonegoro sudah mengeluarkan Perbup Nomer 1 tahun 2017 tentang desa yang di dalamnya mengatur bahwa 5 persen Dana Desa (DD) peruntukannya untuk membayar iuran JKN bagi perangkat desa. Namun ternyata implementasi di lapangan tidak dijalankan.

"Untuk alasan mengapa para perangkat desa ini masih enggan mengikuti JKN kami belum tahu, yang pasti kami minta para perangkat segera melakukan pengurusan," tandasnya.

*Jamkesda akan Diintegrasikan dengan JKN KIS

Ada kabar baik untuk para penerima Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Bojonegoro. Pasalnya mulai Oktober mendatang, mereka akan terintegrasi dengan JKN KIS. Hal ini tertuang dalam MoU yang diteken antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan BPJS Kesehatan.

"Untuk total penerima Jamkesda yang akan diintegrasikan di JKN KIS ini di kisaran angka 10.000 orang yang dikhususkan bagi kalangan kurang mampu dan sangat membutuhkan," tuturnya.

Bulan Agustus dan September ini, lanjut dia, pihaknya bersama Dinas Sosial sudah melakukan verifikasi dan mulai Bulan Oktober nanti Jamkesda akan mulai diintegrasikan di JKN KIS untuk tiga bulan, yakni Oktober, November dan Desember. Dia berharap jumlah Jamkesda yang diintegrasikan nanti di awal tahun 2018 juga akan bertambah.

"Kisaran biaya yang akan ditanggung Pemkab Bojonegoro untuk jamkesda yang diintegrasikan di JKN KIS nantinya selama tiga bulan di angka 700 juta rupiah," ungkapnya.

Ia menuturkan, bahwa kepesertaan JKN KIS di Kabupaten Bojonegoro masih di angka 57 persen yakni antara 700.000 orang dari total jumlah penduduk Kabupaten Bojonegoro. Karena itu dia berharap agar masyarakat Bojonegoro semakin sadar tentang pentingnya JKN sehingga kepesertaan JKN atau BPJS bisa meningkat.

"Untuk dua wilayah yang menjadi wilayah kerja BPJS Bojonegoro yakni Bojonegoro dan Tuban, jumlah peserta BPJS kesehatan mencapai 1.380.910 jiwa," paparnya.

Pertumbuhan jumlah peserta ini juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerjasama. Menurut Masrur, pihaknya kini bermitra dengan 146 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang terdiri dari 69 puskesmas, 47 dokter praktik perorangan, 11 dokter gigi perorangan dan 19 klinik pratama. Sedangkan untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan sebanyak 41 yang terdiri dari 13 rumah sakit didalamnya 1 klinik utama, 14 apotik serta 13 optik.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta mempercepat cakupan kepesertaanm berbagai inovasi dan terobosan dilakukan pihaknya, salah satunya untuk pendaftaran kini tak hanya di kantor cabang BPJS semata, namun bisa dilakukan di kantor layanan operasional, website, bank mitra serta melalui BPJS kesehatan care center 1500-400 dan sitem dropbox baik di kantor kecamatan dan kelurahan diseluruh wilayah Bojonegoro dan Tuban.

"Serta bisa melalui mitra BPJS atau Kader JKN serta pendaftaran melalui aplikasi JKN kini juga membuka di point of service di pusat perbelanjaan," pungkasnya. (nur/rev)