GRESIK, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau tahun ini diprediksi bakal berlangsung hingga bulan November. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di Kabupaten Gresik sedikitnya ada 35 desa di 7 kecamatan yang rawan dilanda kekeringan saat musim kemarau tiba.
Untuk mengantisipasi hal ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Abu Hasan mengaku telah menyiapkan beberapa armada truk tangki air untuk didistribusikan ke desa-desa rawan-rawan kekeringan.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Kami jauh hari sudah melakukan pendataan daerah-daerah rawan krisis air bersih. KIami juga sudah mengimbau kepada desa menyiapkan tempat-tempat air bersih, seperti tandon dan sejenisnya. Sehingga, ketika krisis air bersih sudah menimpa warga, BPBD tinggal lakukan pengedropan air," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (24/8/2017).
Meski begitu, Abu Hasan mengatakan hingga saat ini belum ada desa yang dilanda kekeringan. Dari pantauan pihaknya, sejauh ini ketersediaan air masih cukup.
Adapun 35 Desa yang rawan kekeringan itu yakni:
- Kecamatan Balongpanggang: Desa Balongpanggang, dan Desa Kedungpring.
- Kecamatan Dukun: Desa Kalirejo, Babaksari, Baron, dan Sekargadung.
- Kecamatan Duduksampeyan: Desa Panjunan, Tumapel, Wadak Kidul, Duduksampeyan Selatan, Gelanggang, Gredek, Tebaloan, Tenggulunan, Tambakrejo, dan Sumari.
- Kecamatan Bungah: Desa Begundan, Raci, Kemangi, dan Gumeng.
- Kecamatan Benjeng: Desa Dermo, Balongtanjung, dan Pundut Trate.
- Kecamatan Cerme: Desa Doro, Jono, Dungus, dan Lengkong.
- Kecamatan Sidayu: Desa Ngawen.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"BPBD sudah menurunkan tim untuk memantau 35 desa yang rawan kekeringan tersebut," pungkas Hasan. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News