MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Mojokerto menerima penghargaan dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kemarin malam di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Penghargaan diberikan kepada Pemerintah Kota Mojokerto atas keberhasilannya melakukan verifikasi dan validasi data penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai dengan melaksanakan Verifikasi dan Validasi Data Terpadu.
Penghargaan diberikan Menteri Sosial Khofifah kepada Wakil Wali Kota Suyitno yang hadir dalam acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Data Terpadu 2017 tersebut. Sri Mujiwati, Kepala Dinas Sosial yang hadir mendampingi menyebutkan bahwa se-Indonesia hanya dua kota yang mendapatkan penghargaan nasional tersebut, yaitu Kota Mojokerto dan Kota Malang.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus dinilai oleh Kementerian Sosial sebagai kordinator penanggulangan kemiskinan daerah yang telah berperan aktif dalam memutakhirkan dan memadankan data terpadu untuk penanganan fakir miskin dan perlindungan sosial. Data yang masuk dari Badan Pusat Statistik selalu dimutakhirkan sehingga bantuan yang diberikan untuk warga miskin benar-baner tepat sasaran.
Kiai Ud menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan target utamanya. “Penghargaan ini adalah bonus kerja keras tim. Karena saya selalu mewanti-wanti agar data warga miskin agar selalu diverifikasi dan divalidasi dengan cepat, sehingga percepatan integrasi data berbagai perlindungan sosial bisa akurat dan kesejahteraan di Kota Mojokerto dapat terwujud,” tuturnya.
Kiai Ud mengatakan terintegrasikannya data kemiskinan sangat penting agar program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat betul-betul komprehensif dan menyeluruh.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
“Alhamdulillah menurut data Kementerian Sosial, angka kemiskinan warga Kota Mojokerto menurun satu persen. Kita peringkat ke 38 dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur dengan persentase kemiskinan paling sedikit seluruh Jawa Timur,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News