Ribuan ASN di Pacitan Pensiun, BP2KD Sudah Usulkan Tiga Ribuan Formasi ke Pusat

Ribuan ASN di Pacitan Pensiun, BP2KD Sudah Usulkan Tiga Ribuan Formasi ke Pusat F. H. Fatkhur Rozi, Kepala BP2KD Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Pacitan kian mendesak. Persoalan tersebut lantaran banyaknya aparatur yang pensiun tiap tahunnya. Kepala Badan Pendidikan, Pelatihan dan Kepegawaian Daerah (BP2KD) setempat, H. Fatkhur Rozi, mengungkapkan hingga Tahun 2011 lalu, sedikitnya tercatat sebanyak 12 ribu ASN yang pensiun.

"Setiap tahun paling tidak ada dua ratusan ASN yang pensiun. Kalau pada Tahun 2011 sudah ada 12 ribu yang pensiun, tahun ini tentu sudah bertambah sekitar 12 ribuan lagi. Kalau dibuat rata-rata setiap tahun ada dua ratusan pegawai yang pensiun," katanya, Kamis (7/9).

Baca Juga: Ikut Pusat, Bupati Indartato Larang ASN Ambil Cuti Lebaran

Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini mengungkapkan, pada periode September hingga Desember tahun ini, sudah ada 74 ASN yang pensiun. Pada periodisasi November hingga Desember tahun lalu sedikitnya ada 35 ASN pensiun. Dari jumlah tersebut, 40 persen di antaranya tenaga struktural. Sedangkan selebihnya tenaga fungsional, baik guru, medis dan para medis. "Memang tenaga guru yang paling banyak pensiun," tegasnya.

Sementara tahun depan, Fatkhur juga menuturkan ada empat pejabat ‎setara kepala dinas/badan yang memasuki masa purna tugas. Mereka di antaranya, H. Marwan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang pensiun pada Mei 2018. Kemudian disusul HM. Fathony Kepala Dispendukcapil yang purna tugas pada bulan Agustus 2018, serta Winardi, Kepala Bapenda yang juga pensiun pada bulan Oktober 2018.

"Saya sendiri juga pensiun pada September 2018," jelasnya seraya berkelakar.

Baca Juga: Gaji ke-13 dan THR akan Dipangkas, ASN Diminta Bisa Legowo

Dengan banyaknya ASN yang pensiun, Pemkab Pacitan sejatinya sudah pernah melayangkan surat usulan pengadaan pegawai ke Kemenpan dan RB pada Mei lalu. Jumlah yang diajukan sebanyak 3.000-an formasi. Sedangkan untuk mengatasi kekurangan pegawai, sementara waktu ini diakuinya banyak OPD-OPD yang merekrut tenaga honorer kegiatan.

"Yang terbanyak kita usulkan tenaga guru, medis, para medis, serta beberapa tenaga teknis administrasi," pungkasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO