SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Secara ideologi, komunisme sulit untuk diberantas. Tetapi karena bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI sebagai ideologi dan falsafah berbangsa, komunisme tetap harus diwaspadai. Sedangkan dalam konteks sejarah ke-Indonesiaan, yang mengusung ideologi komunisme itu ya Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Namanya ideologi itu ibarat seperti iman atau kepercayaan, dia datang seperti cahaya bahkan mampu menembus celah-celah dinding. Namun wajib waspada terhadap bahaya laten PKI," ujar KH. Ahmad Hisyam Syafaat, Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Banyuwangi dalam siaran pers, Minggu (10/9)
Baca Juga: Situs Persada Sukarno Minta Pemerintah Bentuk Tim Kajian Hari Peristiwa G30S/PKI
Menurutnya, fenomena munculnya simbol-simbol PKI di berbagai daerah termasuk di Banyuwangi yang bertopeng unjuk rasa berbagai aspirasi masyarakat, tidaklah muncul tiba-tiba dan bukan tanpa campur tangan pihak pihak luar yang inginkan paham itu kembali menguat.
"Jadi hati-hati dengan berbagai demo karena pasti akan ditunggangi kelompok komunis ini," tegas Kiai Hisyam.
"Itu sebabnya harus dibasmi ideologi komunis ini, tak boleh dibiarkan berkembang di masyarakat. Dibutuhkan 'Good will' pemerintah melalui pendidikan karakter, pendidikan pancasila atau kalau di pesantren ya pendidikan akhlakul karimah," tegasnya.
Baca Juga: Aksi Damai DPW FPI Tolak LGBT Direspons Positif DPRD Pamekasan
Terpisah, Letjen (Purn) Syarwan Hamid, mantan Kassospol TNI mengatakan, massifnya lambang PKI (palu arit) yang muncul di berbagai daerah menunjukkan PKI masih eksis.
"Komunisme tetap ingin kembali di pentas politik di Indonesia. Kenapa September selalu marak kegiatan PKI, karena di bulan inilah digunakan sebagai momentum kebangkitan PKI,"sebut mantan Mendagri era Soeharto ini.
"Jadi masyarakat harus tetap waspada terhadap maraknya simbol-simbol PKI yang muncul dan menumpang dan memanfaatkan berbagai unjuk rasa warga di berbagai daerah," pungkas Syarwan. (mdr/dur)
Baca Juga: Mohon Doa Restu, Kapolresta Banyuwangi Silaturahmi ke PCNU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News