SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua kali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur Jawa Timur, cukup untuk buat Khofifah Indar Parawansa mengambil pelajaran berharga. Berbeda dengan Pilgub 2008 dan 2013, Pilgub 2018, Ketua Umum Muslimat NU itu punya waktu yang cukup melakukan evaluasi dan menyusun strategi menyongsong kompetisi. Tentunya termasuk memilih pasangan yang akan mendampingi dalam pilgub nanti.
Surokim Abdussalam, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menilai, pasangan yang paling ideal mendampingi Khofifah adalah figur yang berlatar belakang nasionalis. Terlebih, bila figure itu adalah kader dari partai nasionalis. Hal itu akan semakin menguatkan nilai tawar dan eksistensi pasangan itu di mata publik.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
“Khofifah harus berpasangan dengan figur berlatar nasionalis dan kader partai berideologi nasionalis. Dengan begitu, menjadi lengkap antara perwakilan garis ideologi dengan mesin partai,” terang Surokim, Senin (11/9).
Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) ini menyebut figur nasionalis yang saat ini memiliki popularitas dan elektabilitas yang paling tinggi adalah Abdullah Azwar Anas (A3). Keduanya bisa saling melengkapi dan mengisi. Khofifah yang berlatar NU tulen dengan A3 yang merupakan kader PDI Perjuangan yang punya akar NU.
Selain itu, dari sisi gender keduanya juga saling melengkapi, Khofifah mewakili kaum perempuan yang memiliki hak pilih terbanyak. Sedangkan A3 mewakili kaum pria. Dari sebaran wilayah, Khofifah sangat kuat di wilayah Pantura. Sementara A3 dominan di Pandalungan Osing dan wilayah Arek.
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
“Kalau dari peta suara, Khofifah-A3 ini akan saling melengkapi kekuatan. Keduanya representasi kekuatan Nasionalis-Religius,” beber Surokim.
Alumni Pondok Pesantren Daru Ulum, Langitan, Tuban ini menjelaskan, baik Khofifah maupun A3 sama-sama memiliki tingkat kepuasan yang tinggi di mata masyarakat. Fakta itu tak lepas dari prestasi mereka sebagai pejabat publik maupun penyelenggaran negara.
Khofifah dinilai sukses menajalankan mandat Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial RI. Sejumlah program kerja dan kebijakkan populis Jokowi berhasil dikawal oleh Khofifah. Diantaranya, program beras sejahtera (Rastra), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan A3 berhasil dengan terobosannya sebagai Bupati Banyuwangi. Di tangan A3, Banyuwangi menjelma menjadi Kabupaten yang maju dan dikenal wisatawan.
Baca Juga: Sapa Ribuan Pekerja MPS Prigen, Khofifah Ajak Shalawatan dan Motivasi Jadi Perempuan Sukses
“Khofifah-A3 sama-sama pemimpin yang berprestasi. Rekam jejak itu akan menjadi pertimbangan bagi pemilih rasional yang umumnya masyarakat strata menengah ke atas,” tandas Surokim.
Untuk diketahui, dalam lawatan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ke Malang dan Surabaya. Abdullah Azwar Anas (A3) menjadi daya magnet bersama Tri Rismaharini. Pasalnya, dua kepala daerah ini selalu berada di dekat Megawati. Bahkan, Mega sempat melakukan pertemuan tertutup bersama Anas dan Risma. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News