PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - PC GP Ansor Pamekasan bersama dengan ketua Vihara Avalokiteswara mewakili ummat Buddha Pamekasan, mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh pihak/kaum yang menyiksa terhadap etnis muslim Rohingya yang tidak berprikemanusiaan.
Hal ini dituangkan dalam surat penyataan sikap yang ditandatangani bersama dan dilanjutkan dengan menggelar aksi penggalangan dana yang dilakukan di depan kantor PCNU Pamekasan.
Baca Juga: Refleksi Harlah ke-90, GP Ansor Palengaan Daja Pamekasan Gelar JJS dan Santuni Puluhan Anak Yatim
"Kedatangan kami ini dalam rangka keprihatinan atas peristiwa yang terjadi di Myanmar dan sekaligus ikut berpartisipasi dalam meringankan saudara-saudara kita yang mengungsi," kata Kosala Mahinda mewakili ummat Bhudda Pamekasan.
Menurutnya, kekerasan di manapun tidak dibenarkan oleh agama. Untuk itu, ia berharap ada solusi yang terbaik dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di Rohingya. "Makanya kami sangat mengutuk keras atas kekerasan yang terjadi di Rohingya," ujarnya.
Sementara Ketua PC GP Ansor Fathorrahman mengatakan jika konflik yang terjadi di Myanmar yang melibatkan muslim Rohingya adalah persialan konflik geopolitik. "Dalam setiap kekerasan kami mengutuk keras siapapun pelakuknya, apalagi dilakukan oleh pemerintah itu jelas sudah melanggar HAM," ungkapnya.
Baca Juga: PWNU Jatim Nobatkan Khofifah Jadi Governor of East Java with Best Devotion
Sebagai bentuk kepeduliannya, PC GP Ansor Pamekasan terhadap tragedi di Myanmar, pihaknya juga sudah memerintahkan PAC-PAC di tingkat kecamatan untuk serentak membangun posko penggalangan dana.
"Alhamdulillah, efektif hari ini sudah jalan, dan malah pihak vihara berkenan membantu, dan bantuan tersebut nantinya akan disalurkan ke PBNU," jelas Fathorrahman.
Dalam pertemuan kedua tokoh tersebut, tampak juga hadir Kapolsek Galis AKP Siti Maryatun dan Danramil Galis Kapten Dwi Purwanto. (err/ros)
Baca Juga: Ansor Palengaan Daja Pamekasan Kibarkan 500 Bendera Merah Putih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News