SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kedatangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ke Jawa Timur mendapatkan banyak tanggapan. Semua pihak seakan mengaitkan kedatangan Mega kali ini dengan kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim tahun 2018. Apalagi beberapa hari sebelumnya Mega telah mengutus Wasekjen Ahmad Basarah untuk keliling Jatim meminta masukan dari para Kyai terkait Pilgub Jatin.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Mochtar W. Oetomo berpandangan bahwa kedatangan Mega ke Jatim bukan sekadar untuk Pilgub, lebih dari itu adalah konsolidasi untuk kepentingan yang lebih besar, yakni Pileg dan Pilpres 2019. Bahkan bukan hal yang tidak mungkin kunjungan ini bagian dari upaya PDIP sedang menyiapkan kader internal untuk diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, baik sebagai Capres maupun Cawapres. Salah satu kader yang dilirik partai berlambang moncong putih itu adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Sepertinya Risma dipersiapkan PDIP untuk 2019, entah untuk posisi Capres atau Cawapres. Karena bukankah sampai hari ini PDIP belum final mengusung Jokowi sebagaimana Golkar dan Nasdem yang secara verbal telah menyatakan dukungannya," ungkap Mochtar, Selasa (12/9).
Direktur Surabaya Survey Center (SSC) itu mengatakan, di samping melempar bola bagi para kandidat Cagub/Cawagub Jatim, kunjungan Ketua Umum PDIP Megawati ke Jatim sebagai pertanda untuk mempersiapkan mesin partai menghadapi pertarungan 2019 mendatang. Pilkada serentak, termasuk Pilgub dinilai hanya sebagai pemanasan untuk agenda politik di tahun 2019.
"Sehingga siapa yang akan mendapat rekom PDIP untuk posisi Cagub dan Cawagub Jatim akan sangat terkait dengan skenario ini. Bukan hanya terkait pasti tidaknya Khofifah maju Pilgub Jatim tapi juga terkait pasti tidaknya Risma maju Pilpres," ungkap Mochtar.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Menurut Mochtar, pertemuan di rumah dinas Risma merupakan sinyal konsolidasi kekuatan partai berlambang moncong putih tersebut. Mega ingin mengecek kesiapan kader dan seluruh elemen partai untuk Pileg dan Pilpres mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News