GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyetujui 32 Desa di Kabupaten Gresik sebagai desa kekeringan kritis. Namun sebelumnya, Bupati meminta agar Kepala Desa bersangkutan membuat pernyataan yang disampaikan kepada Camat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Desa yang ditetapkan sebagai wilayah kekeringan yaitu 9 desa di Kecamatan Benjeng, 7 desa di Kecamatan Cerme, 6 desa di Duduksampeyan, 3 desa di Kecamatan Kedamean, 3 desa di Kecamatan Balongpanggang, 2 Desa di Kecamatan Sidayu dan 2 desa di Kecamatan Bungah.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
“Silakan para Camat membuat pernyataan kekeringan di wilayahnya, dengan terlebih dahulu meminta surat pernyataan Kepala Desa yang wilayahnya kekeringan,” ujar Bupati saat memimpin rapat koordinasi antisipasi kekeringan yang dihadiri pejabat Forkopimda dan kepala OPD, di Ruang Graita Eka Praja, Kamis (14/9/2017).
Menurut Sambari, kekeringan di Kabupaten Gresik menurun dibanding 5 tahun sebelumnya. “Tahun 2012 wilayah kekeringan di Gresik mencapai 100 desa. Tahun ini hanya 32 desa di 7 kecamatan. Pada 32 desa tersebut mencakup 82 dusun, ” terangnya.
Setelah dinyatakan sebagai desa dengan tingkat kekeringan kritis, 32 desa di 7 Kecamatan ini berhak mendapat bantuan air dari dana bencana alam pada APBD tahun 2017. " Ada dana sebesar Rp 3 miliar yang bisa dipergunakan untuk menanggulangi darurat bencana tahun 2017," terangnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Pada kesempatan ini, Sambari menyarakan, Pemkab Gresik berencana membangun 1000 sumur di tiap dusun.
Rencana ini akan direalisasikan mulai tahun 2018. “Saya akan membangun 1000 sumur pada 914 dusun yang ada di Gresik. Minimal ada satu sumur di tiap dusun,” katanya.
Ditegaskan ia, program membuat sumur dalam untuk mencari air bawah tanah (ABT) untuk mengurangi bahaya kekeringan yang selalu mengancam masyarakat. “Kami akan membangun sumur yang dalam. Bukan sumur resapan atau sumur yang dangkal. Kami akan meminta bantuan untuk mencari sumber air di dusun tersebut. Saya yakin pasti ada sumber air,” pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News