TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kekeringan yang sedang melanda masyarakat Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, semakin hari kian parah. Sumber air yang ada di desa tersebut semakin hari kian mengering, dan tak mampu memenuhi kebutuhan air warga. Praktis, warga hanya mengandalkan air pasokan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban.
Kepala Desa (Kades) Gesing, Matdasim mengatakan, kekeringan yang melanda warga telah berlangsung dalam 2 bulan terakhir. Ia mengatakan, selama ini bentuk perhatian oleh Pemkab Tuban masih berupa dropping air ke desa. "Sampai saat ini sudah sebanyak 8 tangki air dari BPBD untuk warga," ucap Matdasim kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (15/9).
Baca Juga: PHE TEJ Salurkan Ratusan Ribu Liter Air Bersih di Soko dan Rengel
Meski begitu, pihaknya bersama dengan warga mengaku tidak tinggal diam dalam upaya mengatasi kekeringan tersebut. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan desa tetangga yang masih memiliki sumber air cukup.
"Upaya pemkab sudah melakukan pengeboran di 2 titik, namun hasilnya belum begitu maksimal karena sumbernya tidak terlalu besar dan payau. Kita juga meminta bantuan dari desa tetangga dan mampu dapat meng-cover 3 RW," tambahnya.
Terkait hal ini, Joko Ludiyono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mengakui Desa Gesing saat ini menjadi salah satu dari 28 desa yang masuk rawan kekeringan.
Baca Juga: PCNU dan Polres Tuban Berikan Bantuan Air Bersih di Beberapa Desa Terdampak Kekeringan
"Desa gesing ini merupakan desa pertama yang mengajukan dropping air. Ada 28 desa dari 8 kecamatan lainnya yang mengalami hal sama. Yakni, Kecamatan Semanding, Grabagan, Parengan, Senori, Montong, Bangilan, Kerek, dan Kecamatan Soko," ujar Joko.
Ditanya terkait langkah ke depan, Joko mengaku sementara ini hanya bisa mengandalkan dropping air bersih. (gun/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News