SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Kelangkaan Gas Elpiji untuk ukuran tiga kilogram di Situbondo masih terus berlanjut. Hingga kini, warung-warung yang sedianya mendapat suplai dari setiap pangkalan sedang kekurangan stok.
Banyak pemilik warung ataupun pemanfaat rumah tanggga harus berangkat sendiri ke pangkalan. Mereka sampai rela mengantre. Bahkan, karena banyaknya pembeli, tak jarang yang sudah mengantre tidak kebagian.
Baca Juga: Polres Situbondo Ringkus 2 Pengedar Ratusan Pil Trex
“Satu bulan ini untuk mendapatkan gas bersubsidi ukuran tiga kilogram sangat sulit dan harus mengantre di pangkalan. Itu pun jatahnya hanya tiga sampai lima tabung yang bisa dibelinya. Kalau dulu kan diantar dengan pickup oleh petugasnya,” kata Ana pemilik warung di Desa Wringinanom, Kecamatan panarukan, Senin (25/9).
“Pangkalan yang biasa mengirim tabung gas ke warung saya sudah tidak pernah mampir lagi. Kadang sampai saya stop, tapi tidak mau berhenti. Ya terpaksa harus datang sendiri ke pangkalan, itu pun kalau kebagian, jika sudah habis ya harus gigit jari,” keluh Ana
Salim, salah satu petugas pangkalan yang ada di lingkungan Karang Asem, Kelurahan patokan, Kecamatan Situbondo, mengatakan bahwa antrean yang dilakukan itu untuk pemerataan, agar semua kebagian gas bersubsidi, baik pedagang ataupun rumah tangga.
Baca Juga: Gelar Demo, Massa Aksi Desak KPK Tangkap Bupati Situbondo
“Kalau harganya tidak naik mas, untuk yang tiga kilo dari agen tetap Rp 15 ribu. Kita berlakukan antrean untuk pemerataan saja, supaya semuanya kebagian. Jatah untuk pembeli paling banyak 5 tabung, tapi bervariasi ada yang tiga dan ada yang empat. Ini kita sesuaikan dengan stok, yang ada kan 250 tabung, antreannya biasanya lebih dari 60 orang,” tandasnya. (mur/had/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News