SURABAYA, BANGSAONLINE.com - “Sego Njamoer”, tampilannya mini, dalam sebuah kemasan yang eksotik. Ini adalah wirausaha yang dibesut mahasiswa ITS, dan kini kian ekspansi di beberapa kampus dan gerai-gerai umum.
Sego Njamoer berawal ide dari mahasiswa ITS (Institut Teknologi 10 November), yaitu Mahendra Ega, Dega Adi Pratama dan Rizki Yulianto. Mereka bepfikir sederhana, yaitu menemukan makanan sederhana yang mengenyangkan, sehat, bernutrisi tinggi dan tidak menguras kantong.
Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal
Usaha ini bermula dari mengikut sertakan diri dalam Program Kreativitas Mahasiswa di ITS. Lomba berkelompok di bidang kewirausahaan yang diadakan Dirjen Dikti untuk mengasah kreativitas mahasiswa.
Pada mulanya, semua ide berawal lingkungan mahasiswa. Dengan segala aktivitasnya, mahasiswa dituntut memiliki kondisi kesehatan yang prima untuk menunjang performa dan prestasi, sehingga dibutuhkan pemenuhan gizi yang baik. Kemudian terinspirasi dengan konsep praktis ala nasi onigiri dan mobile packaging ala fast food dan berbahan dasar jamur tiram yang telah terbukti memiliki nilai gizi yang lengkap dan tinggi.
“Sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia, apabila belum makan nasi maka mereka belum merasa sudah makan,” jelas Jaka, sebagai Manajer Sego Njamoer.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Puluhan Pedagang Kecil Dilarang Berjualan di Sekitar Stadion GBT
“Produksi Sego Njamoer ini menjadi salah satu solusi sebagai tidak teraturnya pola makan konsumen,” tambah Jaka.
Sego Njamoer dibandrol mulai harga Rp 5 ribu untuk sego njamoer reguler dengan ukuran mini, sedangkan untukukuran jumbo dibandrol Rp 8 ribu.
Untuk menu yang paling banyak diserbu adalah Pentol Njamoer yang dibandrol harga Rp 10 ribu per paket, sedangkan per biji dibandrol dengan harga Rp 1250.
Baca Juga: Gus Lilur Motivasi Pelaku UMKM agar Naik Kelas
Harga Sego Njamoer ini sudah disesuaikan dengan kantong mahasiswa alias anak kos-kosan.
Sego njamoer ini memiliki beberapa cabang, di Surabaya sendiri ada 8 cabang yaitu Kampus UKWMS (UWM), Kampus Stikom, Kampus UPN, Kampus ITS, Kampus PENS, Kampus Ubaya, Kampus Unair dan Kampus PERBANAS.
Sasaran utama dari Sego Njamoer ini adalah mahasiswa, alasannya karena di kampus tidak akan kehabisan konsumen melainkan akan bertambah dengan adanya mahasiswa baru.
Baca Juga: Kisah Generasi ke-3 Wirausaha Bakso di Surabaya, Bunda Cindy Tetap Pertahankan Resep Keluarga
Sego Njamoer ini berbentuk hati yang sengaja dibentuk dengan cetakan khusus. Nasi putih yang tengahnya diberi irisan jamur tiram kemudian ditutup dengan nasi putih kembali lalu dipres dengan cetakan khusus. Packaging yang digunakan pun berbeda dari tampilan awalnya hanya dibungkus dengan kertas biasa, dan sekarang menggunakan box mini didesain cantik dengan warna hijau.
Bahkan di kemasan itu diberi tulisan; Di sini, Ada doa petani jamur. (Tari UTM)
Baca Juga: Gubernur Khofifah Bagikan 100 Paket Zakat Produktif pada Pelaku Usaha Ultra Mikro Surabaya
Satu gerai sego njamoer di kawasan ITS. foto: Tari UTM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News