KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejumlah seniman mancanegara dan seniman luar Kota Kediri menampilkan perform dalam rangka meramaikan acara pagelaran seni bertema "Panji Gunung" di Wisata Goa Selomangleng Kota Kediri, Minggu (15/10). Pagelaran seni itu digelar Pemkot Kediri melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) untuk terus melestarikan budaya di masyarakat.
Tema "Panji Gunung" diambil dari sumber cerita kisah perjalanan pengembaraan Panji dan Dewi Sekartaji yang akhirnya bersatu kembali setelah melewati gunung, lembah, bukit, hutan dan sungai. Pagelaran seni Panji Gunung ini dimaksudkan agar dapat mengilhami masyarakat serta menumbuhkan rasa kasih sayang pada sesama.
Baca Juga: Gereja Puhsarang Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Bidang Struktur Tingkat Nasional
Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Nur Muhyar mengatakan, ada tiga negara yang berpartisipasi dalam pagelaran seni tersebut. Di antaranya seniman asal Meksiko, Finlandia, dan Indonesia.
"Pagelaran ini kita lakukan secara rutin. Namun kali ini kita memakai tema Panji Gunung yang memang berbeda dari sebelumnya. Selain dari Mancanegara, dari luar daerah yang ikut berpartisipasi yaitu dari Surakarta dan Yogyakarta," ujarnya di lokasi Wisata Goa Selomangleng, Minggu (15/10).
Nur Muhyar menambahkan, seluruh seni budaya yang ditampilkan berpijak pada Cerita Panji. Kali ini bercerita tentang Panji ketika mulai bertapa menuntut ilmu, dan memulai pengembaraan dari padepokan hingga bertemu dengan bibinya Dewi Kilisuci di Selomangleng.
Ada enam seniman yang tampil di acara ini. Hugo dan Sri Mara asal Meksiko menampilkan cerita seorang ksatria suku maya. Padepokan Lemah Putih dan Mintari Dance asal Surakarta menampilkan cerita panji dengan doa mantra bersama alam. Sedangkan Ayu Laksmi dan Encik Krishna asal Yogyakarta menampilkan lagu-lagu bertemakan pesan pelestarian alam.
Kemudian, Maria Salangina and Osku MO Theatre asal Finlandia menampilkan tarian garis tipis antara dua alam nyata dan tak nyata. Ella Dance asal Kota Kediri menampilkan tarian sebuah penyucian Dewi Kilisuci.
Baca Juga: Pupuk Kecintaan Terhadap Budaya Lokal, Dinas Pendidikan Hadirkan Genibudjari Ke-9
"Penampilan para seniman ini berbeda-beda, dimana kita dapat saling bertukar pengalaman," tandasnya.
Sementara itu, salah satu pengisi acara, Ayu Laksmi mengungkapkan senang bisa tampil di Kota Kediri dan ini sudah kali keduanya datang di Kota Tahu. "Bisa kembali dan perform di Kota Kediri saya senang sekali. Dulu saya sudah pernah ke Kota Kediri, waktu tahun 1987 tapi dulu masih jadi penyanyi rok. Tampil di tempat terbuka saya senang sekali, apalagi saya punya project album namanya suara semesta yang memang mengangkat seputar tema cinta kasih, penghormatan sesama manusia, dan Bhineka Tunggal Ika. Saya selalu punya harapan menyadarkan orang-orang supaya percaya bahwa alam ini bisa menjaga kita karena alam adalah ibu pertiwi," ungkap seniman asal Bali tersebut.
Tidak lupa, Ayu juga menambahkan harapannya agar pagelaran seni dan budaya bisa terus diselenggarakan agar bisa dimiliki masyarakat dan para seniman bisa tampil dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Baca Juga: Warga Gelar Kirap Agung Budaya di Candi Dorok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News