SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penipuan berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) marak terjadi di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), menggelar serangkaian edukasi dan sosialisasi di Pekanbaru, Semarang, Medan, Palembang dan Surabaya mulai dari Agustus November 2017.
PT RFB merupakan perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang PBK yang telah mendapatkan izin dari tahun 2000 bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
Baca Juga: Ide Luhut soal Family Office, Bagaimana Efeknya Jika Diterapkan di Madura?
Chief Business Officer RFB, Teddy Prasetya mengatakan, kejahatan investasi ilegal masih tetap banyak dengan modus operandi yang semakin canggih dan bervariasi. “Di Indonesia, transaksi ilegal masih tinggi dan itu memperlihatkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum mengenal dengan baik perdagangan berjangka komoditi,” ungkapnya di Surabaya, Selasa (17/10).
Saat ini pihak Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama OJK, Kepolisian, Kejaksaan, Kemenkeu, Kemenkominfo, BI, PPATK berkoordinasi dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi untuk menjaring investasi bodong maupun memblokir situs intemet pialang ilegal dan pialang lokal yang telah dicabut izinnya.
“Kami berharap masyarakat dapat berinvestasi lebih sehat di industri perdagangan berjangka komoditi melalui BBJ dan KBI karena potensi yang ada diindustri ini sangat besar dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Cara Cek Pinjol yang Sudah Berizin OJK Melalui WhatsApp
Selama ini, lanjut Teddy, masyarakat masih awam dengan jenis investasi ini, karena pada umumnya investasi yang dikenal hanya saham, obligasi, reksadana, deposito dan sebagainya.
Secara keseluruhan, Teddy menyatakan, target volume transaksi SPA dan komoditi RFB sebesar 500.000 lot di akhir tahun 2017 dan sampai quartai ketiga 2017, volume transaksi sudah mencapai 84% dari target.
Sementara Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang menyatakan, pelaku pasar perlu melakukan sosialisasi dan edukasi yang konsisten, intensifi dan ekstensif bagi masyarakat umum dan sivitas akademika, agar potensi dapat terealisasi, tentunya dengan dukungan pemerintah.
Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut Warga Tak Tolak Investasi, ini Janji Pemerintah untuk Pulau Rempang
“Perlu ditekankan bahwa industri PBK yang kini ada dan beroperasi di bawah regulasi yang jelas, lebih aman dari risiko penipuan berkedok investasi yang masih marak saat ini,” katanya.
Kepala Cabang Rifan Surabaya, Leonardo menyambut baik langkah sosialisasi bersama BBJ dan KBI di Surabaya.
“Sejak mulai beroperasi tahun 2012, jumlah investor Rifan di Surabaya terus mengalami pertumbuhan. Saat ini jumlahnya mencapai lebih 700 yang tersebar di wilayah Jatim dan target kami tahun ini dapat menambah 250 nasabah,” jelasnya. Adapun pertumbuhan transaksi di Surabaya sebesar 16,20 persen dengan komoditi paling aktif yakni emas. Selain itu, komoditi lain yakni kopi, ulin, valas dan indeks saham. (mid/dur)
Baca Juga: Bertambah, Korban Penipuan Berkedok Investasi Pakan Ternak di Jombang Lapor Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News