Relawan GRJ: Pemimpin Harus Santun dan Humanis

Relawan GRJ: Pemimpin Harus Santun dan Humanis Relawan Gerakan Rakyat Jawa Timur (GRJ) Mat Mochtar.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kontestasi pemilihan Gubernur Jawa Timur sebentar lagi akan digelar. Rakyat berharap pemimpin Jatim ke depan adalah figur yang mempunya visi pembangunan‎ agar bisa melanjutkan pembangunan pasca era Soekarwo. Selain kriteria itu, rakyat juga mendambakan pemimpin yang santun dan humanis. Pernyataan itu disampaikan Ketua Relawan Gerakan Rakyat Jawa Timur (GRJ), Mat Mochtar.

Mochtar yang merupakan pendukung pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas (Saiful-Anas), berharap siapapun yang nanti terpilih sebagai pemimpin Jawa Timur harus santun dan bijak pada bawahan.

Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten

Ia menyentil figur Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang emosional dan meledak-ledak pada bawahannya. Hal itu tergambar jelas dalam video yang viral di media sosial. Dalam tayangan itu, Risma tampak memarahi bawahannya saat apel. Bahkan Risma juga menarik seorang PNS perempuan dari barisan kemudian disetrap di depan apel.

"Saya banyak mendapat telpon dan keluhan dari masyarakat tentang sikap Risma yang menghukum bawahannya di depan peserta apel. Kasihan orang itu, dia punya keluarga, mungkin punya anak, pasti sangat malu. Apalagi tayangan itu viral dan menyebar di medsos. Harusnya tidak perlu sekeras itu," sesal Mat Mochtar, Kamis (19/10).

Mochtar yang selama ini dikenal sebagai loyalis Risma menilai, belakangan sikap wali kota Surabaya itu arogan. Karena itu, dirinya mengingatkan agar orang nomor satu di Kota Surabaya itu lebih bisa menahan diri.

Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya

"Kalau pun ada staf atau PNS yang nakal‎, serahkan saja ke inspektorat atau atasan yang bersangkutan, biar diproses sesuai aturan kepegawaian sesuai UU ASN," katanya.

Tokoh masyarakat Madura yang punya pengaruh besar di Jawa Timur ini mengakui, Risma adalah wali kota yang berprestasi. Prestasinya bukan lagi tingkat Surabaya apalagi Jawa Timur tapi sudah nasional, bahkan mendunia. Menurutnya sayang kalau prestasi Bu Risma yang luar biasa itu tercoreng oleh sikapnya yang terkesan arogan.

"Pak Ahok kurang apa prestasinya, tapi karena sikapnya yang arogan dan kurang santun, akhirnya tidak dipilih rakyat. Saya tidak ingin yang terjadi pada Pak Ahok terulang pada Risma. Saya ingatkan Risma karena saya pendukungnya, saya yang pasang badan waktu Risma diinterpelasi oleh DPRD Surabaya," tegas Mochtar.

Baca Juga: Loyalis Pakde Karwo Deklarasi Dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Jatim

Kader PDI Perjuangan yang dikenal dekat dengan Pramono Anung ini berpesan agar Gus Ipul dan Anas apabila terpilih tidak arogan pada bawahan, apalagi rakyat. Menurut pengagum berat Bung Karno itu, pemimpin yang baik harus bisa mengayomi dan menjadi teladan rakyat. Bagi Mochtar prestasi dan keteladanan harus berjalan linear. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO