Jelang Musim Baratan, Tangkapan Ikan Nelayan di Pacitan Merosot

Jelang Musim Baratan, Tangkapan Ikan Nelayan di Pacitan Merosot Black, salah seorang nelayan di Pacitan yang mengeluhkan hasil tangkapan ikan. foto: YUNIARDI S/ BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Mendekati musim baratan, hasil tangkapan ikan nelayan di Pacitan merosot tajam. Banyak nelayan pulang tanpa membawa hasil apapun, seperti diungkapkan Tri Satya Putra, salah seorang nelayan di Pantai Teleng.

Ia mengaku sudah hampir sepekan ini tangkapan ikan yang ia jaring dari perairan Pacitan terjun bebas. "Bahkan nyaris tidak ada hasil. Padahal sebelumnya, paling tidak sekali melaut bisa menghasilkan sampai puluhan ton," katanya, Selasa (31/10).

Baca Juga: Nelayan di Pacitan Belum Tersentuh Rapid Test Covid-19

Nelayan yang akrab disapa dengan panggilan Black ini mengungkapkan, selain susah menjaring ikan, radius melaut nelayan juga sangat jauh. Pada kondisi normal, kapal nelayan utamanya jenis slerek ataupun skoci‎ cukup melaut sejauh 110-120 mil laut.

"Tapi belakangan kita sempat menempuh 160 mil laut. Itu pun sering pulang dengan tangan hampa. Karena itu sambil menunggu cuaca kembali normal, banyak dari nelayan memilih berhenti melaut dan beristirahat di kediaman saudagar kapal," jelasnya.

‎Dihubungi secara terpisah, Jaedun Mustofa, penyuluh perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, membenarkan jika saat ini hasil tangkapan nelayan merosot. Fenomena ini terjadi utamanya pada kapal-kapal di atas 10 gross ton (GT).

Baca Juga: Terjaring Razia Petugas di Pos Perbatasan, Belasan Nelayan Andon Asal Sukabumi Dipulangkan

"Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan para nelayan kecil yang mengoperasikan kapal-kapan di bawah 3 GT. Mereka justru diuntungkan seiring perubahan cuaca seperti ini, sebab banyak biota laut bernilai ekonomis tinggi berhasil mereka tangkap. Seperti dorang, bawal putih, serta gurita," tuturnya.

Munculnya ikan-ikan bernilai ekonomis tinggi itu, diawali dari luapan air sungai yang membawa banyak makanan ke laut. Sehingga ikan-ikan yang semula bergerombol di tengah, sekarang mulai muncul dipermukaan. ‎"Fenomena ini yang memudahkan para nelayan kecil untuk menangkapnya," tukas Jaedun. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO