SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Muhammad Faridz Afif resmi dilantik sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya periode 2017-2021. Pelantikan itu dilakukan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di hadapan Ketua PWNU Jatim KH. Mutawakil Alallah, Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri, dan sekitar 1000 kader Ansor dan Banser Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Faridz Afif menegaskan komitmennya tetap kritis pada Pemkot Surabaya yang merupakan mitra kerja GP Ansor Kota Surabaya. Pihaknya mengimbau agar Pemkot dalam melakukan pembangunan tidak mengabaikan sisi humanis dan religi.
Baca Juga: Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?
Dirinya menyontohkan langkah Pemkot membongkar masjid Assakinah untuk pembangunan gedung baru DPRD Kota Surabaya setinggi delapan tingkat.
"Seharusnya Pemkot mengajak bicara para alim ulama dan tokoh masyarakat sebelum membongkar masjid Assakinah. Dengan begitu, ada opsi lain tanpa perlu membongkar masjid yang punya nilai sejarah bagi warga Kota Surabaya. Sebab, meskipun tidak tercatat sebagai bangunan cagar budaya, tapi masjid Assakinah punya fungsi sosial bagi warga Kota Surabaya termasuk para pemuda," ujarnya.
"Harusnya kemarin itu rembug dulu dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda. Ini tidak, main bongkar tanpa relokasi. Begitu Ansor bergerak baru disediakan fasilitas ibadah sementara di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda," sindir alumni pasca sarjana Unair ini, Minggu (5/11).
Baca Juga: Gus Afif Ingatkan LBH Ansor Surabaya Dampingi Masyarakat Tak Mampu Dapatkan Keadilan
Sementara itu, Gus Yaqut mengapresiasi kinerja GP Ansor Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Faridz Afif. Menurut Yaqut, kalau kinerjanya tidak baik dirinya tidak akan terbang ke Surabaya untuk melantik Afif dan para pengurus GP Ansor Kota Surabaya. Bahkan dirinya mengajak serta Sekjen, Wasekjen, dan Kasatkornas Banser.
Orang nomor satu di GP Ansor ini berpesan kepada Afif dan para sahabat Ansor Kota Surabaya agar tidak pernah takut membela kebenaran dan melawan kemunkaran. Sebaliknya, Ansor dan Banser harus berada di Garda depan dalam membela kebenaran, menjaga NKRI dan merawat nilai-nilai Aswaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News