KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Persoalan mandegnya revitalisasi Jalan Gajahmada yang bernilai Rp 5 miliar itu akhirnya ditengahi Plt. Sekdakot Mojokerto Gentur Prihantono. Ia memutuskan bahwa pengaspalan akan digelar pasca penyelesaian pekerjaan pembongkaran dan pemasangan pembatas jalan yang baru serta penggantian Penerangan Jalan Umum (PJU) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Soal itu sudah ditengahi Pak Sekda. Jadi pekerjaan revitalisasi jalan Gajahmada khususnya pengaspalan akan digelar setelah penggantian taman pembatas jalan rampung. Cara ini diyakini sebagai bentuk efisiensi," ujar Kabag Humas Setdakot Mojokerto, Chairil Anwar, Senin (13/11).
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Mantan Camat Magersari itu mengungkapkan ada sejumlah pertimbangan mendahulukan pekerjaan taman pembatas. Yakni, jika pekerjaan pembuatan taman pembatas itu diselesaikan dulu maka tidak akan merusak aspal yang baru.
"Berbeda ketika pekerjaan pengaspalan diselesaikan terlebih dahulu maka aspal yang baru harus dibongkar-bongkar lagi ketika membuat pondasi taman pembatas jalan," tuturnya.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kota Mojokerto mendesak pelaksana revitalisasi Jalan Gajahmada agar menuntaskan pekerjaan di jalan protokol kota itu. Pressure itu menyusul banyaknya keluhan masyarakat pengguna jalan terhadap mandegnya proyek tersebut.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
"Kita meminta agar pelaksana segera melaksanakan proses finishing, yakni pengaspalan setelah proses cor diempat titik. Sudah ada kesanggupan dari rekanan kita menuntaskan pekerjaanya sebelum even Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya 18 Nopember nanti. Intinya sebelum acara itu jalan sudah diaspal, " papar Plt. Kadis PUPR Agus Heri Santoso.
Ditambahkan, pihak DLH sendiri menyatakan harus menuntaskan sejumlah tahapan untuk melanjutkan proyek pembuatan pembatas jalan tersebut. "Ya ada beberapa pertimbangan proyek mana dulu yang harus dikerjakan," kata Kadis Lingkungan Hidup Amin Wakhid belum lama ini.
Kadis menjelaskan bahwa DLH hanya menyentuh pekerjaan pergantian tiang lampu. Sebanyak 54 tiang lampu bermotif Onde-onde penganan yang jadi ikon Kota akan dipasang di jalan Gajahmada dan 48 titik akan dipasang di jalan Benteng Pancasila menggantikan tiang lama yang dirasa usang.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Diketahui, pekerjaan revitalisasi Jalan Gajahmada yang sudah separuh jalan mendadak dihentikan. Padahal, pelaksana telah menuntaskan pekerjaan pembuatan jalan cor di empat titik. Mandegnya pekerjaan itu tak ayal menimbulkan kemacetan terutama pasca pertemuan badan jalan cor dengan aspal.
Pasalnya, terjadi perbedaan permukaan median cor dengan aspal sehingga kendaraan yang melintas di atasnya harus mengurangi kecepatannya agar tidak terjadi guncangan saat kendaraan turun. Hal itulah yang memicu kemacetan di beberapa titik jalan protokol tersebut. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News