Kurang Tiga Hari, ​Proyek RSUD Mojokerto Senilai 20 M Terancam Pinalti

Kurang Tiga Hari, ​Proyek RSUD Mojokerto Senilai 20 M Terancam Pinalti Dua proyek pengembangan RSUD Gedeg masih dalam pengerjaan. Proyek seharga Rp 20 miliar lebih ini wajib rampung 1 Desember mendatang. YUDI EKO PURNOMO/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pekerjaan pembangunan RSUD RA Basoeni tahap II senilai Rp 20 miliar lebih yang dipercayakan Pemkab Mojokerto kepada PT Dwi Mulya Jaya diperkirakan meleset dari target, yakni per 1 Desember mendatang. Proyek pengembangan RS daerah senilai Rp 10,17 miliar lebih dan pembangunan RSUD gedung B senilai Rp 10,7 miliar itu menyisakan sejumlah pekerjaan yang relatif besar.

Pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RS yang tak kalah galau mendesak rekanan pembangunan pasar rakyat Les Padangan itu mengebut sisa pekerjaannya. "Kalau nggak selesai denda saja. Kita juga nggak memberikan pencairan termin kalau rekanan tak membayar denda," tukas PPK pembangunan RSUD RA Basoeni tahap II Janadi itu, Selasa (28/11).

Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan

Janadi bahkan memastikan tak akan memberikan adendum atau kontrak ulang pada rekanannya tersebut. "Nggak ada istilah adendum, cuma mengundang perkara saja. Kami kerja sesuai aturan saja, nggak ribet-ribet," tegasnya.

Adendum atau peninjauan kontrak kerja, katanya, hanya diberikan pada saat darurat akibat force majeure. "Kalau nggak selesai ya didenda saja. Daripada menyusahkan kami saja," jawabnya.

Ditanya soal jaminan kualitas pekerjaan lantaran mepetnya waktu, ia mengaku emoh ambil pusing. "Sudah ada yang konsultannya. Kita yang penting sesuai spek itu saja," imbuhnya.

Baca Juga: DPUPR Mojokerto Garap Rekonstruksi Dua Ruas Jalan

Ia juga mengaku tak tahu menahu dengan proses pemenangan kedua proyek itu kepada satu PT yang sama. "Kalau itu bukan wewenang kami. Karena kami hanya menerima pekerjaan saja," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT Dwi Mulya Jaya Hendrik, ketika dikonfirmasi tampak enggan menjawab sepatah kata pun. Dengan wajah sinis ia bahkan buang muka dan langsung ngeloyor pergi ketika ditanya soal kemampuannya merampungkan pekerjaannya.

Perlu diketahui, sejumlah pekerjaan besar pembangunan RSUD gedung B dan paket pekerjaan konstruksi gedung RS itu ditargetkan tuntas per 1 Desember mendatang. Namun hingga kemarin, pihak pelaksana masih mengerjakan sejumlah proses finishing. Seperti instalasi listrik, acid beberapa bagian dan pemasangan tulisan RS dibagian luar. 

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Mojokerto Rehab Ruang Kelas SDN Jeruk Seger

Pelaksana tersebut memenangi sedikitnya tiga proyek raksasa di Kabupaten Mojokerto. Tiga proyek itu belum terhitung proyek pembangunan pasar Les Padangan senilai Rp 5 miliar lebih yang dikerjakan PT Yege. Pemilik PT Yege diduga tak lain dari ayah Hendrik. (yep/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO