SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Wahyu Fajar Gunawan, balita yang baru berusia 13 bulan itu hanya bisa berbaring dan duduk di pangkuan ibunya lantaran kondisi perutnya terus membesar.
Sesuai diagnosa dokter di RS Dr Sutomo Surabaya, anak ke dua dari pasangan Oktavian Ali Gunawan (25) dan Siska Rukmana Sari (23) ini mengidap penyakit gagal hati dan harus dioperasi di Rumah Sakit Jakarta.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Saat ditemui BANGSAONLINE di kediamannya, warga Dusun Balung Biru Rt 9, Rw 3 Desa Sandang Kecamatan Taman Sidoarjo itu menceritakan keterangan dokter bahwa anaknya menderita kelainan sejak dalam kandungan.
"Menurut keterangan dokter saat diperiksakan di rumah sakit dr. Sutomo, dia terkena virus sejak dalam kandungan," kata Siska Rukmana Sari kepada BANGSAONLINE, Selasa (12/12).
Lebih lanjut, hanya berselang satu bulan kemudian setelah lahir, kondisi anaknya semakin memburuk. Terlihat pada usia satu bulan kondisinya menguning, dan perutnya mulai membesar.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Setelah dilakukan konsultasi dengan dokter anak, kemudian diperiksa secara detail diduga mengidap penyakit liver," tambah Siska.
Masih kata Siska, melalui saran dokter di rumah sakit dr Sutomo, Anak ini harus dioperasi di RS Jakarta. Karena sejauh ini pelayanan operasi cangkok hati atas penyakit gagal hati yang dialami anak ini belum bisa.
"Operasi itu hanya untuk pencangkokan hati, sementara donor hati tersebut dari salah satu orang tuanya," tuturnya.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Menurut keterangan dokter, Siska mengaku, untuk operasi pengambilan hati dari orangtua biayanya sekitar Rp 50 juta. "Belum termasuk biaya cangkok hati ke anakku, terus berapa ratus juta lagi," tuturnya.
Siska berharap kepada Pemkab Sidoarjo untuk meringankan beban penderitaan keluarganya. Sampai saat ini belum ada bantuan apapun dari Pemkab ataupun dari Dinas Kesehatan Sidoarjo. Pada saat berobat di RSUD Sidoarjo pada pertengahan bulan Mei 2017 lalu malah disarankan untuk dibawa ke Surabaya.
"Untuk biaya berobat saat ini kami memakai BPJS, sedangkan biaya untuk operasi belum terfikirkan, berharap ada donatur yang bisa meringankan beban ini," harapnya. (cat/ian)
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News