MADIUN, BANGSAONLINE.com - Beberapa daerah di Kabupaten Madiun, terutama wilayah kecamatan diwaspadai rawan bencana banjir dan tanah longsor. Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten Madiun Edy Hariyanto saat melakukan jumpa pers dengan awak media, Rabu (13/12).
Orang nomor satu di BPBD itu menjelaskan bahwa di beberapa kecamatan dan desa diwaspadai rawan banjir dan tanah longsor. "Bahwa dalam menghadapi musim hujan dan kemungkinan terjadinya bencana alam telah dilakukan langkah langkah preventif," jelas Edy di depan wartawan.
Baca Juga: Pj Bupati Madiun Pantau Harga Pangan Jelang Nataru
Selain itu pihak BPBD juga berkoordinasi dengan OPD terkait mensosialisasikan melalui baleho maupun spanduk perihal kerawanan bencana alam banjir maupun tanah longsor.
Adapun daerah yang dipetakan sebagai daerah rawan bencana yaitu: wilayah Kec. Dagangan sebelah atas wilayah Kec. Kare (Bodag, Bolo, Kepel), wilayah Kec. Gemarang (Batok, Winong dan Tawangrejo). Wungu, dan Saradan. Upaya antisipasi juga dilakukan oleh jajaran kecamatan dan desa.
Sedangkan daerah yang dipetakan sebagai daerah rawan banjir yaitu Desa Tempursari. Sedangkan daerah Balerejo akan terjadi banjir apabila di daerah sekitar Kare terjadi hujan lebat. Sedangkan daerah selatan ada di Desa Bacem Kec Kebonsari. Hal itu disebabkan karena di daerah Kebonsari sungainya berkelok-kelok.
Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU
Secara rinci Edy menjelaskan bahwa di tahun 2017 ini penanganan bencana alam di wilayah Kec. Geger ada 1 daerah rawan banjir, Kec. Dolopo ada 2 daerah tanah longsor, Kec. Dagangan ada 7 daerah rawan tanah longsor, Kec. Wungu ada 2 daerah rawan banjir, Kec. Kare ada 8 daerah rawan tanah longsor, wilayah Gemarang ada 2 daerah rawan longsor, Saradan ada 1 rawan tanah, Mejayan ada 1 tanah longsor, Wonoasri ada 1 tanah longsor, wilayah Madiun ada 1 tanah longsor dan 2 banjir, di Jiwan ada 1 daerah banjr. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News