MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Buruknya akses jalan menuju Candi Brahu di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto memicu protes warga setempat. Warga meluapkan kejengkelan dengan menanam pohon pisang secara beramai-ramai di tengah jalan, Selasa (26/12).
Tak hanya itu, sejumlah warga memblokade jalan yang menjadi akses utama ke situs peninggalan Kerajaan Majapahi, Candi Brahu.
Baca Juga: DPUPR Mojokerto Garap Rekonstruksi Dua Ruas Jalan
Aksi protes warga ini dipicu tidak adanya perhatian pemerintah setempat. Apalagi, jalan yang sering dilewati wisatawan ke Candi Brahu ini rusak parah dan selalu digenangi air kalau hujan. Bahkan, sering menimbulkan korban jiwa.
Beberapa pohon pisang yang ditanam berjajar di tengah jalan dan akses menuju situs candi Brahu pun ditutup, dengan diberi tanda arah panah belok kanan. Wisatawan yang akan ke candi Brahu harus memutar sekitar satu kilometer.
Supiyo, Ketua RT 2 Beijing, Trowulan ketika dikonfirmasi di rumahnya mengaku kalau aksi yang dilakukan warga ini diikuti oleh tiga RT. “Warga meminta jalan ini segera diperbaiki, karena sudah sering makan korban.” ungkapnya.
Baca Juga: Antusias Warga Mojoanyar Menyambut Jalan yang Sudah Mulus
Supiyo juga mengatakan, warga sudah berkali-kali menyampaikan hal ini ke perangkat desa, tapi tidak diperhatikan. “Jalanan ini, kalau hujan selalu digenangi air 30-40 cm dan ketika mobil lewat rumah warga terkena imbas. Karena kesal, akhirnya warga melakukan aksi ini.” tukasnya. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News