PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Kondisi rumah nenek Basti (80) cukup memprihatinkan. Ia tinggal sebatang kara di sebuah rumah tak layak huni yang berdinding menggunakan anyaman bambu di Dusun Jati, Jajar Desa Palengaan, Laok Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
Rumahnya pun selalu bocor apabila hujan turun karena air selalu masuk melalui celah-celah dinding dan atap rumahnya. Begitu pula ketika cuaca panas, cahaya matahari menembus melalui lubang-lubang di dinding.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Nenek yang dimakan usia ini saban hari menjalani sisa hidup yang kian getir yang jauh dari kata sejahtera. Rumah tak layak huni itu diketahui oleh mahasiswa STAI Miftahul Ulum Pamekasan yang sedang melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di desa.
"Kami bertemu sama Nenek Basti saat kami menyisir rumah-rumah warga untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)," tuturnya.
Melihat hal ini, mahasiswa STAI Miftahul Ulum Pamekasan dan relawan yang mengatasnamakan dirinya Sahabat Peduli Rakyat (SPR) Pamekasan mengunjungi rumah nenek Basti.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
"Kemarin, kami memang sempat memberikan informasi bahwa nenek Basti ini butuh uluran tangan. Karena kami tahunya sama SPR Pamekasan, maka kami menginformasikan kepada mereka, siapa tau kita bisa bersama-sama membantu nenek Basti ini," tuturnya.
Sementara Nenek Basti saat ditemui di rumah reyotnya oleh relawan SPR Pamekasan dan mahasiswa KPM STAI Miftahul Ulum Pamekasan, menceritakan kisah hidupnya.
“Saya hidup sendirian, karena suami saya sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Untuk kebutuhan sehari-hari, saya sering mendapatkan sedekah dari para tetangga,” ungkap nenek yang tabah walaupun hidup sendiri ini.
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
Nenek lansia tersebut mengaku tidak memiliki harta seperti sawah maupun kebun (Ladang) untuk dikelola sebagai penopang kebutuhan hidup.
“Meski keadaan saya seperti ini, saya tetap bersyukur kepada Allah SWT karena masih memberikan saya umur panjang dan rejeki untuk saya bertahan hidup,” ungkapnya. (err/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News