Tafsir Al-Isra 1: Ilmu Malam dan Kupu-Kupu Malam

Tafsir Al-Isra 1: Ilmu Malam dan Kupu-Kupu Malam Ilustrasi.

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .  

Subhaana alladzii asraa bi’abdihi laylan mina almasjidi alharaami ilaa almasjidi al-aqshaa alladzii baaraknaa hawlahu linuriyahu min aayaatinaa innahu huwa alssamii’u albashiiru (1).

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

"Laila", waktu malam, waktu di mana para makhluq - umumnya - pada tunduk dan rehat. Itulah sebabnya, sang guru sufi mewejang para murid agar bangun malam dan mencari pemahaman atas sebuah problem ilmu. “Jika para santri sulit belajar, sulit memahami ilmu tertentu pada siang hari, maka bangunlah malam dan pelajarilah, insya Allah diberi kemudahan oleh Allah SWT”.

Ilmu itu kayak burung liar. Jika kalian kesulitan menangkapnya pada siang hari, tunggu saja hingga malam hari. Amatilah di mana dia tidur, lalu tangkaplah. Man thalab al-ilm laila han, kaman akhadz al-thair laila han. Barang siapa mencari ilmu pada malam hari, akan mendapatkan kemudahan, seperti menangkap burung pada malam hari. Kupu-kupu yang terbang liar di siang hari, rasanya cukup sulit diburu. Tapi kalau "kupu-kupu malam", justru tidak perlu diburu ...

Penulis pernah mengalami kesulitan memahami redaksi sebuah kitab kuning, padahal akan diajarkan. Mau bertanya, selain keterbatasan waktu dan itu tidak mungkin. Lalu bangun malam, shalat dan memepelajari kembali dengan membaca berulang-ulang . Akhirnya, Gusti Allah welas asih dan memberi pemahaman.  

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO