BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman ke Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur disambut demo sejumlah petani Desa Temu, Kecamatan Kanor yang menolak wacana impor beras oleh pemerintah.
Sejumlah petani tampak membentangkan spanduk bertuliskan "Stop Impor Beras", "Pak Menteri Kami Menolak Impor Beras", dan spanduk bernada kecaman lainnya.
Baca Juga: Bersama Menteri Pertanian, Gubernur Khofifah Panen dan Tanam Padi di Tuban
Menurut Kastubi, koordinator aksi di lokasi kunjungan Mentan, beras impor dapat mempengaruhi harga gabah dan beras di tingkat petani, khususnya di Kecamatan Kanor. Sebab wilayah Kanor dan sekitarnya saat ini sedang panen.
"Baru kabar akan ada impor beras saja harga gabah di Bojonegoro sudah turun, belum lagi kalau beras impor itu benar-benar masuk pasti gabah dan beras lokal akan lebih anjlok," ucapnya, Senin pagi (22/1).
Padahal, menurut dia, untuk bisa memanen padi harus dengan modal yang besar. Selain itu perjuangan lainnya, seperti meninggikan tanggul kali Ingas yang ada di Desa Temu juga dilakukan berkali-kali dengan cara bergotong-royong. "Kalau masih tetap impor pasti bisa mencekik petani," tandasnya.
Baca Juga: Pertanian Tumbuh 16,24 Persen saat Pandemi, Mentan Apresiasi Petrokimia Gresik
Gabah basah dari petani saat ini harganya senilai Rp 5.200/kilogram. Harga tersebut turun, setelah sebelumnya senilai Rp 5.400/kilogram.
Adapun kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman kali ini untuk melakukan panen raya bersama petani dan pejabat Pemkab Bojonegoro. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News