SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kedatangan Puti Guntur Soekarnoputri ke Pondok Pesantren Tebuireng untuk bersilaturahim dan ziarah sontak menjadi buah bibir. Apalagi di media sosial kedatangan Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur itu digambarkan sebagai bagian dari dukungan Gus Solah kepada pasangan Saifullah Yusuf itu di kontestasi Pilgub Jatim 2018.
Namun sinyalemen itu langsung dibantah oleh pemilik nama lengkap KH. Salahuddin Wahid tersebut. Gus Solah menegaskan untuk urusan Pilgub Jatim dirinya hanya mendukung Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak. Sembari berseloroh, Gus Solah mengungkapkan kalau dirinya mendukung Gus Ipul-Puti tak mungkin dirinya ada di posko relawan pemenangan Khofifah-Emil.
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
"Mbak Puti hanya silaturahmi, sebagai tuan rumah kan gak mungkin saya tidak menerima. Tapi kalau urusan pilgub Jatim, saya tetap dukung Khofifah dan Mas Emil," ujar alumni ITB Bandung itu, Senin (22/1).
Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2004 itu mengungkapkan dirinya sudah berusaha agar kedatangan Puti itu tidak dipolitisasi. Karena itu, ketika anggota DPR RI asal daerah pemilihan Jawa Barat itu menelpon untuk silaturahmi ke rumah ia persilakan. Tetapi ia ingatkan agar kedatangannya tak perlu didampingi Gus Ipul agar tidak menjadi komoditas politik.
Namun ketika akhirnya berita yang keluar sangat politis dan diikuti penggiringan opini di media sosial, dirinya tak bisa apa-apa dan tak mau ambil pusing. Karena sesungguhnya ia hanya menghormati tamu. Terlebih Puti adalah anak sahabatnya ketika kuliah di ITB, dan itu kedatangan Puti ke Tebuireng untuk yang pertamakalinya.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
"Puti itu anak Guntur, sahabat saya. Anaknya Puti juga satu sekolah dengan cucu saya. Bahkan SMA saya satu almamater dengan Puti. Jadi ya ini seperti pertemuan antar kerabat. Tak lebih dari itu," imbuh mantan Komisioner Komnas HAM ini.
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy'ari ini menjelaskan dirinya bersama putra-putri pahlawan dan mantan pemimpin negeri ini berkomitmen menjaga silaturahmi. Hal itu dilandasi semangat membangun bangsa ini tanpa ada dendam politik di masa silam. Karena itu, komunikasi antara dirinya dengan Guntur Soekarnoputera, Amelia Yani, Meutia Hatta sampai Ilham Aidit terjalin dengan akrab. Bahkan secara berkala pihaknya melakukan pertemuan bersama, yang terakhir berlangsung di Pondok Pesantren Tebuireng.
"Kami menjalin silaturahmi dengan putra-putri pahlawan dan mantan pemimpin negeri ini, demikian pula dengan anak cucunya. Soal sejarah itu adalah fakta peristiwa yang tak bisa dihapus. Tetapi bukan berarti terus hidup dengan bayang-bayang masa lalu," urai Gus Solah.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
"Karena itu, saya berharap pilgub Jatim menjadi ajang adu gagasan dan program untuk menarik simpatik masyarakat. Jangan sampai justru pilgub membawa perpecahan di masyarakat," urai pria egaliter ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News