BLITAR, BANGSAONLINE.com - Menyikapi kenaikan harga beras, Satgas Pangan Polres Blitar melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang, distributor, dan gudang beras di Kabupaten Blitar, Selasa (23/1).
Kapolres Blitar AKBP Slamet Waloya mengatakan sidak itu dilakukan untuk memastikan tidak ada oknum nakal yang memainkan harga beras bahkan menimbun beras saat harga beras di pasaran mengalami gejolak.
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
"Sidak ini bertujuan untuk mastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan kondisi ketidak stabilan harga beras di pasaran dengan menaikan harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) atau bahkan menimbun beras," ungkap AKBP Slamet Waloya kepada wartawan, Selasa (23/1).
Selain itu, kata AKBP Slamet Waloya, sidak itu juga bertujuan untuk mengetahui penyebab tingginya harga beras di tingkat bawah, tak terkecuali di Kabupaten Blitar. Dari hasil sidak diketahui tingginya harga beras di pasaran disebabkan karena keterlambatan distribusi, karena belum memasuki musim panen. Hal ini menyebabkan kekurangan stok beras di sejumlah distributor.
Ia menegaskan Tim Satgas Pangan Polres Blitar akan terus memantau harga dan stok beras di pasaran guna mencegah praktik kecurangan dan permainan harga. "Saat dilakukan sidak sejumlah pedagang maupun distributor mengatakan memang ada sejumlah kendala yang menyebabkan pasokan berkurang sehingga menyebabkan harga beras naik," jelasnya.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Sekadar dinetahui, harga beras kualitas medium di sejumlah pasar di Kabupaten Blitar berkisar Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram. Sedangkan beras kualitas premium berkisar Rp 63.000 hingga Rp 65.000 per sak ukuran 5 kilogram. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News