Penutupan Dolly adalah Rahmat

Terjemah Surat al-Ra’d: 25

25: Dan orang yang merombak perjanjian Allah sesudah diperteguhkannya, dan mereka memutuskan apa yang Allah perintahkan agar dihubungkan serta mereka membuat kerosakan di bumi, maka bagi mereka itulah laknat dan bagi mereka itulah seburuk-buruk tempat.

Tafsir

Setelah Tuhan membicarakan orang-orang ulul albab yang rela mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan, serta bersabar terhadap apa saja yang menimpa dirinya, kini Tuhan membicarakan orang-orang durhaka dengan siafat sebaliknya. Mereka ini manusia-manusia yang ingkar,“ al-ladzin yanqudlun ‘ahd Allah min ba’d mitsaqih”. Tidak berbuat baik sesama manusia dan memutus tali persaudaraan, “yaqtha’un ma amar Allah bih an yushal” dan merusak tatanan hidup dengan tindakan melanggar hukum dan kemaksiatan, yufsidun fi al-ardl”. Selanjutnya mereka akan dikutuk dan disiksa.

“ula’il lahum al-la’nah”. Laknat atau kutukan sama dengan hukuman atas pelaku perbuatan dosa. Di akhirat, laknat itu adalah siksa neraka, sedangkan di dunia, laknat itu adalah segala bentuk kenegatifan, keburukan menurut agama yang ditimpakan kepada seseorang atau bentuk keengganan Tuhan memberi rahmat kepadanya. Bentuknya bisa bermacam-macam, ada yang fisis dan nyata dan ada juga yang amat halus sehingga si terkutuk sama sekali tidak merasa dikutuk.

Laknat fisis umumnya berupa derita fisik yang menimpa, sehingga bisa dirasakan. Seorang penjual soto sangat sukses dan menjadi kaya, lalu pendapatannya surut perlahan-lahan dan hampir bangkrut. Dia sadar dan mengoreksi diri “apa yang salah dalam dirinya?”. Dikonsultasikan kepada kiai, lalu dinasehati: ”Mungkin kurang bersih, entah sisi apanya, barang kali ada hak orang lain yang kamu pakai?”. Penjual soto itu sadar, bahwa lahan yang digunakan berjualan ternyata masih campur hak milik dengan anak yatim keponakannya sendiri. Lahan itu dia pakai begitu saja tanpa memberi konpensasi yang layak. Orang Jawa menyebut kutukan tersebut sebagai kualat.

Umummnya orang melihat laknat hanya dari sisi lahiriah saja, seperti musibah, penderitaan, kebangkrutan, rejeki seret, sakit-sakitan dan lain-lain. Cara pandang macam itu benar tapi tidak mutlak benar. Sebab kondisi fisik yang buruk bisa jadi ujian Tuhan demi meningkatkan derajat keimanan dan kualitas ketaqwaan. Justeru laknat halus-lah sebagai laknat sejati, karena tidak ada unsur ujian sama sekali.

Yang dimaksud laknat halus, laknat samar (khafiyah) adalah laknat ketika seseorang jauh dari rahmat, kebajikan dan ketaqwaan. Orang itu terbiasa sekali melakukan perbuatan maksiat, bahkan diyakini sebagai tidak berdosa, sehingga terbiasa dan terus dijalani. Semisal penyanyi erotis, bergoyang prono, apalagi pelacur, germo yang terus beroperasi. Artis penebar maksiat di panggung terbuka tidak merasa bahwa dirinya dilaknat Tuhan, karena merasa baik-baik saja bahkan dapet duit banyak dari jualan maksiat itu. Ya, karena parameternya fisik. Kecuali setelah pinggulnya bengkak, payudaranya mbledos atau vaginanya membusuk, baru mungkin sadar kalau dirinya dikutuk.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO