PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bencana banjir dan tanah longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Pacitan, salah satunya di Kecamatan Arjosari. Akibat diterjang banjir, jembatan yang menjadi sarana penghubung menuju objek wisata banyu anget Tirto Husodo, tepatnya di Dusun Jenggrik, Desa Gayuhan ambles dan tak bisa dilewati kendaraan.
Camat Arjosari Monirul Ichwan mengatakan saat ini jembatan tersebut ditutup untuk pengendara khususnya roda 4 ke atas. "Untuk R2 sementara masih bisa lewat, namun harus ekstra hati-hati sebab lubang jembatan cukup besar," katanya, Kamis (25/1).
Baca Juga: Gubernur Khofifah Ingatkan 22 Daerah di Jatim Rawan Longsor dan Banjir
Selain di Desa Gayuhan, jembatan di Desa Mlati juga ikut berlubang sehingga mengakibatkan pondasi jembatan miring lantaran tergerus air sungai yang meluap. Akan tetapi kerusakan di jembatan tersebut tak separah yang terjadi di jembatan Jenggrik Gayuhan.
"Kami mengimbau bagi pengendara yang hendak menuju Desa Karangrejo serta Karang Gede atau ke pemandian banyu anget bisa memutar arah lewat Desa Sedayu. Sebab kondisi jembatan Jenggrik memang sangat mengkhawatirkan," jelas Monirul.
Sementara itu akibat guyuran hujan semalam, sedimentasi atau pendangkalan sungai yang membentang di Desa Karangrejo juga semakin tinggi. Sebab material tanah serta batu dari proyek Bendungan Waduk Tukul banyak yang terseret arus.
Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
Di lain pihak, Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) UPT PJJ Dinas Bina Marga dan PU Pemprov Jatim wilayah Pacitan Budi Hari Santoso mengungkapkan, jalur utama yang menghubungkan Arjosari-Purwantoro tepatnya di Km 291 Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan lumpuh total akibat tertutup longsoran.
"Hari ini kita sudah kerahkan alat berat menuju titik lokasi longsoran. Sementara waktu jalur masih tertutup longsor. Namun sebentar lagi sudah bisa dilalui kendaraan," ujar Budi di tempat terpisah. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News