JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mulai mempercepat dan mengoptimalkan proses distribusi, khususnya pupuk bersubsidi, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang musim tanam di awal tahun 2018.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Tossin Sutawikara menyatakan bahwa pihaknya telah mengkoordinir para produsen pupuk yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia untuk mempercepat proses penyaluran pupuk, terutama dari lini 2 dan 3 ke lini 4 (distributor).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
“Dari sisi stok, secara nasional aman. Kami sudah menyiapkan stok di gudang-gudang lini 2 dan 3 melebihi ketentuan pemerintah sehingga cukup untuk menghadapi musim tanam " ujar Tossin, kemarin.
Agar pupuk bisa diterima petani tepat waktu, pihaknya akan mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang tersebut ke distributor dan kios. "Para distributor dan pemilik kios harus segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga tidak terlambat diterima petani," jelasnya.
Guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga telah menugaskan kepada para produsen pupuk untuk mewajibkan distributornya agar selalu menyiapkan stok pupuk non subsidi di setiap kios. “Setiap kios harus mempunyai stok pupuk non subsidi jenis urea dan NPK," pintanya.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Tossin menambahkan bahwa total stok pupuk secara nasional saat ini cukup untuk kebutuhan sebulan ke depan. Total stok pupuk hingga 25 Januari 2018, secara nasional di Lini III & IV, atau di Gudang Kabupaten dan Kios sebesar 1.148.568 ton. Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 581.161 ton. Jumlah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi.
Adapun rincian stok nasional di Lini III & IV yang terdiri dari 403.360 ton Urea, 374.725 ton NPK, 151.308 ton SP-36, 130.155 ton ZA, dan 88.898 ton Organik. Sedangkan realisasi penyaluran hingga 24 Januari adalah sebesar 294.792 ton untuk Urea, 47.722 ton untuk SP36, 64.953 ton pupuk ZA, dan 114.853 ton pupuk NPK.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini, Pupuk Indonesia menjalin kerjasama dengan Dinas-dinas Pertanian di daerah agar distribusi bisa tepat waktu dan tepat sasaran. (hud/rev)
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News