BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 300 ribu warga Kabupaten Blitar ditargetkan mendapatkan Outbreak Respons Immunization (ORI) Difteri. ORI Difteri tersebut dilaksanakan menyusul ditetapkannya Jawa Timur sebagai tempat Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Kuspardani menjelaskan, warga yang menjadi sasaran adalah yang berusia 1 hingga 19 tahun di seluruh kecamatan di Kabupaten Blitar. ORI akan dilaksanakan pada pos-pos pelayanan imunisasi dan Puskesmas. Sementara untuk vaksin disediakan oleh kementerian kesehatan. Pemerintah Daerah hanya menyiapkan anggaran operasional. "Targetnya adalah usia 1 sampai 19 tahun," ungkap Kuspardani, Kamis (8/2).
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Kuspardani menjelaskan pelaksanaan ORI Difteri akan dilakukan sebanyak 3 kali dosis (putaran). Di antaranya pada bulan Februari, Juli, dan Nopember 2018.
"ORI Difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae. Saat ini sudah dimulai di fasilitas kesehatan dan juga posyandu dimasing-masing wilayah," paparnya.
Ia mengatakan jika masing-masing kecamatan tidak memulai ORI Difteri di tanggal yang sama, karena sebelum pelaksanaan ORI Difteri, Dinkes harus menggelar sosialisasi di tingkat kecamatan. Dilanjutkan dengan rapat koordinasi di tingkat kecamatan, agar implementasi imunisasi bisa tepat sesuai dengan perencanaan.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Namun rata-rata kecamatan menggelar ORI Difteri putaran pertama setelah tanggal 5 Februari. "Rata-rata di atas 5 Februari karena sebelumnya kita masih melakukan berbagai tahapan agar pelaksanaan ORI berjalan maksimal sesuai rencana," imbuhnya.
Kuspardani berharap capaian imunisasi bisa menyentuh 95 persen dari target yang ditetapkan. Dinkes Kabupaten Blitar mencatat 13 kasus Difteri selama 2017 lalu. Sementara pada 2016 tercatat sebanyak 56 kasus dengan dua penderita meninggal dunia. (ina/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News