Kiai Mutawakkil Tolak Silaturahim Khofifah, Kiai Asep: Itu Kontraproduktif dan Tak Konsisten

Kiai Mutawakkil Tolak Silaturahim Khofifah, Kiai Asep: Itu Kontraproduktif dan Tak Konsisten Dr KH Asep Saifuddin Chalim. Foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penolakan Ketua PWNU Jawa Timur KH. Mutawakkil Alallah terhadap permohonan silaturahim Khofifah Indar Parawansa dinilai cerminan sikap pemimpin yang tak konsisten dan kontraproduktif. 

Penilaian itu disampaikan Dr KH. Asep Saifuddin Chalim, Ketua Mustasyar PCNU Kota Surabaya. Menurut dia, sikap Ketua PWNU itu menunjukkan keberpihakkan Kiai Mutawakkil pada calon tertentu, yaitu Safullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti).

Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI

Padahal, lanjut Kiai Asep, permohonan silaturahim yang dilayangkan Khofifah adalah respon terhadap pernyataan Mutawakkil sendiri yang meminta pasangan calon yang berlaga di Pilgub Jatim untuk bersilaturahim ke PWNU. Terlebih kedua kandidat sama-sama berasal dari rahim NU.

"Saya tidak kaget dengan penolakan Ketua PWNU terhadap niat Khofifah bersilaturahim. Itu menunjukkan keberpihakan yang bersangkutan pada calon tertentu. Biar publik yang menilai terhadap penolakan itu," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu, Sabtu (10/2).

Menurut putra salah satu kiai pendiri NU ini sikap Mutawakkil itu justru kontra produktif. Yakni membuat warga NU dan warga Jawa Timur semakin antipati. "Karena itu saya senang, karena sikap itu kontraproduktif," tegas ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...

Kenyataannya, kata dia, kini kiai-kiai yang mendukung Khofifah-Emil semakin bertambah. Mereka yang tadinya netral sesuai arahan PBNU, justru berubah jadi mendukung Khofifah. Hal itu karena merespon sikap Ketua PWNU yang mendukung secara terbuka dan mendorong nahdliyin memilih Gus Ipul. Apalagi kini ditambah sikap Mutawakkil yang tak konsisten dan diskriminatif. 

"Sikap berat sebelah itu malah membuat kiai pendukung Khofifah bertambah banyak. Mereka ada yang di struktural maupun non struktur NU. Saya punya datanya, yang jelas tidak semua kiai pendukung Khofifah bersikap vulgar memperlihatkan dukungannya. Tapi dukungan mereka sangat konkret dan nyata," imbuh mantan ketua PCNU Surabaya itu.

Terpisah, mantan Ketua PWNU Jatim KH. Ali Maschan Musa berharap seluruh pengurus PWNU Jatim jika ingin menjadi tim sukses bacagub Jatim menanggalkan bajunya terlebih dahulu sebagai pengurus PW NU.

Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre

“Kalau untuk urusan dukung mendukung harus ditanggalkan dulu,” tandasnya.

Dikatakan oleh mantan anggota DPR RI ini, dalam rapat wilayah di PWNU Jatim telah disepakati kalau PWNU Jatim netral di Pilgub Jatim. “Kalau institusinya netral, namun kalau praktek di lapangan tergantung masing-masing individu. Tapi harus lepas pengurus PWNU-nya,” sambungnya.

Diakui oleh Ali Maschan Musa, bahwa saat ini pengurus di internal PWNU sedang pecah dalam memberikan dukung-mendukung di Pilgub Jatim. “Ada yang mendukung bu Khofifah dan ada juga mendukung Gus Ipul. Tapi itu sah-sah saja tapi harus tak pakai jabatannya sebagai pengurus PWNU,“ ungkapnya.

Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten

Sekadar diketahui, Ketua PWNU Jatim KH. Hasan Mutawakkil Alallah bersama beberapa pengurus PWNU Jatim dengan mengatasnamakan ketua PWNU Jatim memberikan dukungan pasangan ke Bacagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Alasan dukungan yang diberikan adalah kiai dan ulama Jatim menjatuhkan aspirasinya pada Saifullah Yusuf. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mendapat dukungan dari para kiai dan ulama. Sementara Khofifah, kata Mutawakkil, masih dalam taraf mencari dukungan kepada kiai dan ulama. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO