LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa Jawa Timur dengan segenap potensi dan kondisi riilnya harus benar-benar menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia.
Modal untuk itu, kata doktor ekonomi pembangunan tersebut, lebih dari cukup untuk menjadikan provinsi dengan penduduk terbesar ke-2 tersebut sebagai episentrum baru di Tanah Air.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
”Ada seperempat industri Indonesia berada di Jawa Timur, menyumbang seperenam perekonomian Indonesia dan memiliki penduduk hampir 40 juta atau lebih besar dari Negara Belanda dan Malaysia,” papar Emil saat menyampaikan orasi politiknya di hadapan kader DPD Partai Golkar Lamongan, Rabu (28/2).
Bukan itu saja, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini menyebut Jawa Timur menyumbangkan seperlima perdagangan di Indonesia, sehingga peran Jawa Timur untuk mendorong perekonomian Indonesia ini menjadi sangat penting.
Di sisi lain, Jatim juga menyodorkan tantangan besar buat para pemimpin daerah ini ke depan. Terutama, soal kemiskinan yang terus dipacu agar angka penurunannya terus signifikan. Indeks kemiskinan Jatim saat ini masih berada diatas rata-rata angka kemiskinan Nasional.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Tantangan lain, lanjut Emil, yakni soal angka ekspor Jatim yang dinilai masih rendah. Ekspor Jawa Timur masih rendah jika dibandingkan dengan angka impor. Karenanya barang dari luar negeri lebih besar jumlahnya daripada yang dikirim ke luar Negeri.
Tokoh muda yang sempat didapuk menyampaikan visi dan inovasi kepemimpinannya di Rumah Perubahan besutan pakar ekonomi Rhenald Kasali itu memaparkan sejumlah trend perkembangan yang harus dipahami secara benar dan cerdas oleh pemimpin Jawa Timur. Dulu lanjut Emil, anak-anak sekolah akuntan atau keuangan untuk bisa bekerja di bank. Kini peran itu telah diambil alih oleh mesin ATM.
"Mereka yang sekolah di SMK kita kira bisa bekerja di pabrik-pabrik, sekarang mulai tergeserkan oleh robot otomatis. Yang dulu bekerja administrasi bisa sekretaris atau tenaga administrasi, kini tergantikan oleh smartphone," papar suami Arumi Bachsin tersebut.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Begitu pula, dulu aktivitas kerja memerlukan kantor, saat ini sudah bisa dilakukan di rumah. "Sehingga saat ini bangunan perkantoran sudah mulai mengalami kesulitan. Banyak sekali tantangan ke depan."
Itu sebabnya, lanjut Emil, tantangan besar Jawa Timur ke depan yang besarnya hampir sama dengan sebuah negara dan mempunyai peran yang sangat penting bagi Indonesia. ”Sudah sepantasnya rakyat Jawa Timur perlu mendatangkan sosok talenta terbaik untuk mengelola daerahnya dan menjawab tantangngan zaman yang bukan semakin mudah,” tambah bupati Trenggalek nonaktif ini.
Dalam hal pengentasan kemiskinan yang menjadi isu penting di Jatim ini, sosok Khofifah yang disodorkan oleh sejumlah tokoh penting nasional dan para ulama sepuh kata Emil sudah tepat dan brilian. Dengan pengalaman yang mumpuni sebagai Menteri Sosial dan dedikasi serta kecintaannya yang besar terhadap Jawa Timur, Khofifah adalah sosok bertalenta baik.
Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024
"Wes wayahe Budhe Kofifah membangun Indonesia melalui Jawa Timur," imbuh Emil. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News