PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dampak siklon Marcus masih menjadi biang penyebab terjadinya hujan saat masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau seperti sekarang ini. Hujan dengan intensitas tinggi masih terus mengguyur wilayah Pacitan sekitarnya dalam lima hari belakangan ini. Tak hanya itu, gelombang laut juga cenderung pasang hingga mengakibatkan aktivitas nelayan di Pacitan terganggu.
Sugiyanto, salah seorang nelayan tradisional di Pacitan mengatakan sudah hampir sepekan ini tidak bisa melaut lantaran gelombang tengah pasang. Sehingga sangat membahayakan nelayan. "Lebih baik kami melempar sauh. Sebab air laut sangat tinggi. Kalau dipaksa, sangat membahayakan," tuturnya, Minggu (25/3).
Baca Juga: Nelayan di Pacitan Belum Tersentuh Rapid Test Covid-19
Sementara Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Windarto mengimbau masyarakat tetap waspada, namun tidak terlampau menyikapinya secara ekstrem. "Sebab merunut prakiraan BMKG, badai Marcus ini akan berlangsung sampai tanggal 26 Maret," ujarnya di tempat terpisah.
Ia menegaskan saat ini angin cenderung berhembus ke barat. Meskipun sering terjadi hujan dengan intensitas tinggi, akan tetapi tak berlangsung lama. Sehingga Windarto berpendapat, kondisi tersebut masih relatif aman. "Kendati begitu, kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Jauhi pepohonan yang sudah lapuk, sebab hujan turun disertai angin kencang," jelasnya.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, belum diperoleh informasi terkait bencana akibat guyuran hujan. Termasuk wilayah Kecamatan Arjosari, yang belakangan kerap dilanda bencana namun hingga saat ini masih relatif aman. (yun/rev)
Baca Juga: Terjaring Razia Petugas di Pos Perbatasan, Belasan Nelayan Andon Asal Sukabumi Dipulangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News