SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pentol Go Go hanya di jual di atas sepeda motor setiap hari, tapi mampu menjadi favorite mahasiswa Unesa dan raup keuntunggan hingga Rp 30 juta per bulan.
Wawan (37) memulai bisnisnya sejak 2011 di Mojokerto, namun pada akhirnya pindah karena ikut sang istri ke Surabaya dan memilih menetap. Berawal berjualan di waduk Unesa, Wawan mengaku selalu berpindah-pindah tempat sebelum mendapat tempat di belakang fakultas bahasa di Unesa tersebut.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
“Di Mojokerto sudah berjualan pentol, tapi menjual pentol goreng. Hingga karena ikut istri, jadi pindah ke Surabaya” ucap Wawan.
Sudah 7 tahun berjalan, bisnis pentol Go Go yang Wawan kelola sudah merekrut 4 karyawan dengan tempat jualan yang berbeda-beda. “Saya punya lima agen yang memasarkan Pentol Go Go, di Waduk Unesa, Gang 11 Lidah, Prambanan, Babatan, dan satu lagi di sini, belakang kampus Unesa.” Jelasnya.
Wawan mengaku jika Ia mulai membuatan pentol dari Jam 03 pagi. Ada beberapa jenis pentol yang Ia buat, seperti pentol keju, pentol cabai, pentol puyuh, pentol daging, somai, juga tahu dan gorengan. “Produksi pentol kecil itu kira-kira 600 biji, 400 biji untuk pentol puyuh, keju dan cabai” singkat Wawan.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
Untuk harga setiap pentol, Wawan mematok harga 1000 rupiah untuk pentol keju, puyuh dan cabai. Pentol daging akan di beri hara 3ribu, dan selebihnya diberi harga 500 rupiah setiap bijinya.
Ditanya tentang rahasia apa yang membuat pentol Go Go diminati, Wawan menjawab jika yang penting adalah keramahan kepadapelanggan. “Kuncinya ramah, kemudian pentolnya juga enak. Kalau kedua itu disatukan, maka pelanggan juga tidak berat untuk kembali membeli, kalau saya tidak ramah, siapa juga yang mau kembali?” ungkap Wawan.
Menggunakan isi yang bermacam-macam dalam pentolnya, semua ide tersebut merupakan ide dari Wawan yang sebelumnya sudah melewati tahap uji coba. Ia juga menggunakan daging ayam dan sapi untuk bahan pentolnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
“Dagingnya campur, kalo pakai ayam saja, pasti pentolnya tidak enak. Tapi kalau pakai daging sapi saja, juga terlalu mahal. Jadi saya campur agar pas,” ucapnya.
Nama pentol Go Go sendiri Ia artikan sebagai sebuah hoki. Karena Go Go berarti cepat, dan Wawan berharap jika pentol yang Ia jual lebih cepat habis.
Untuk pendapatannya sendiri, wawan mendapat omzet hingga 4 juta, dan keuntungan bersih hingga sampai 1,5 juta per hari. Ke depannya, Wawan berencana untuk membuka pentol Go Go di depan indomaret. Ia mengaku jika berjualan di depan Indomaret-indomaret, maka tidak terlalu banyak mengeluarkan gaji untuk karyawan
Baca Juga: Bakso Bucin Wiyungan Sediakan Es Teh Gratis Setiap Jumat
“Untuk kedepannya, saya mau buka stan pentol Go Go di Indomaret, karena gaji karyawan kan sudah ditentukan sejak awal. Kalau untuk menambah agen, saya rasa tidak karena rumah tidak memungkinkan untuk menambah lagi,” jelas Wawan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News