SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jauh sebelum maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa selalu menjalankan tradisi-tradisi kiai-kiai terdahulu seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Berziarah ke makam-makam sunan merupakan kebiasaan yang sudah lama Khofifah lakukan sejak muda.
“Saya dari SMP itu biasanya kalau kami sore sepulang sekolah ke Sunan Ampel. Saya bermalam di sini sampai shubuhnya. Karena sekolah saya kan liburnya Jumat. Jadi ada tradisi ziaroh ke Sunan Ampel sejak SMP,” kata Khofifah di Makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/4).
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Bahkan dahulu Khofifah sudah menjalankan kebiasaan yang Gus Dur ijazahkan kepadanya. Ziara ke makan Sunan Ampel disebutnya, tradisi untuk membangun refleksi diri dengan para kiai-kiai terdahulu.
“Ada juga salah satu ijazahnya Gus Dur antara lain wirid tertentu yang dibaca tawasul Sunan Ampel sebelum tidur. Sebetulnya proses yang terbangun secara rohaniah saya pribadi antara kiai,” ungkap Ketua Muslimat NU ini.
“Beberapa tradisi yang dilakukan oleh komunitas saya dan keluarga saya, ziaroh ke sunan Ampel kebutuhan spiritual agar bersambung dengan para Wali Songo yang salah satunya adalah Sunan Ampel,” lanjutnya.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Selain itu, berziarah juga merupakan salah satu cara untuk berdoa untuk menyeimbangkan usaha-usaha yang sudah dilakukan. Dengan begitu, dikatakan Khofifah, ikhtiar bisa berseiring dengan ridho Allah SWT.
“Ya saya rasa sebaiknya menyeiringkan semua ikhtiar kita dengan bermunajat kepada Allah supaya prosesnya berseiring dengan turunnya ridho dan barokallah,” pungkasnya.
Di kompleks pemakaman Sunan Ampel, Khofifah menjadi magnet bagi masyarakat. Warga yang hendak berziarah menyemut untuk memeluk atau berswafoto.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
Saat ziarah, Khofifah ditemani sejumlah kiai. Diantaranya, KH M Roziqi, KH Robbach Maksum dan KH Zahrul Azar Asad. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News