Pendamping PKH di Lumajang Diharapkan Bisa Gali Potensi KPM

Pendamping PKH di Lumajang Diharapkan Bisa Gali Potensi KPM Rapat Koordinasi Pendamping dan Operator PKH di Balai Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang.

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, Hariyadi, SH mengatakan, menjadi Pendamping Keluarga Harapan (PKH) harus bisa menggali potensi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sehingga bisa memiliki nilai plus serta bisa mengangkat perekonomian warga kurang mampu penerima bantuan.

"Gali potensi yang bisa diangkat di masing-masing KPM dampingan, misalnya keterampilan, berdagang dan bertani. Biar kelompok anda bisa mempunyai nilai plus," ujar Hariyadi saat mengisi Rapat Koordinasi Pendamping dan Operator PKH Bulanan di Balai Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Rabu (18/04).

Menurut dia, menggali potensi KPM dilakukan saat pertemuan kelompok bulanan. Dimana, pendamping harus memiliki inisiatif merubah perekonomian KPM agar lebih baik lagi. 

"Saya berharap ini bisa dilakukan oleh masing-masing pendamping sehingga para keluarga penerima manfaat ini bisa berkurang di Lumajang," katanya.

Selain menggali potensi keluarga penerima manfaat. Hariyadi mengingatkan kembali kepada seluruh pendamping agar melaksanakan tugas sesuai dengan kewajibannya. Seperti melakukan Family Development Seasson (FDS) setiap bulan, melakukan verifikasi pendidikan, kesehatan.

"Harapan saya pendamping bisa melakukan Verifikasi kesehatan balita dengan terjun langsung ke posyandu yang ada. Jangan didata di meja saja, Harus terjun ke lapangan. Biar data anda valid. Jangan sampai salah data," tegas Hariyadi.

Sembari Ia mencontohkan ada beberapa kasus pendamping enggan turun ke lapangan. 

"Ini ada beberapa kemarin, kedepan jangan terjadi lagi," tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Kabupaten I PKH, Akbar Alamin menyatakan, pihaknya mengingatkan kepada para seluruh pendamping PKH di Kabupaten Lumajang agar selalu melakukan crosscek terlebih dahulu sebelum Non Eligible (menghapus-red) KPM penerima bantuan.

"Crosscek terlebih dahulu, karena jika sampai salah Non Eligible peserta maka akan membawa dampak luar biasa," tegasnya.

Setali tiga uang, Koordinator Kabupaten II PKH, Hasyim As'yari juga mengingatkan, agar para pendamping bekerja dengan sepenuh hati dan tidak galak saat menghadapi KPM di lapanganan.

"Saya menerima aduan dari masyarakat dengan kasus yang sama. Jadi pendamping jangan galak," pungkasnya. (ron/ian)