BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Tim kampanye paslon nomor urut 1 (Farid al Fauzi-Sudarmawan) mengunjungi pasar kecamatan Labang, pasar Sukolilo, dan pasar kecamatan Kwanyar, Rabu 18/04/2018. Setelah kunjungan pasar sekitar jam 13.00, tim kampanye hadir di Desa Sumur Koneng, untuk serap aspirasi masyarakat.
Acara silaturrahim dengan masyarakat se-Kecamatan Kwanyar tersebut sempat tertunda sekitar satu jam karena hujan yang sangat deras. Namun karena antusiasnya warga, kendala nonteknis tersebut segera teratasi.
Baca Juga: KPU Bangkalan Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
Bertempat di kediaman Ustadz Mohammad Thoha, hadir sekitar 800 warga se-kecamatan Kwanyar.
Dalam pidato politiknya, dengan lugas Farid Alfauzi menyampaikan alasan-alasan mendasar maju sebagai bupati Bangkalan. "Lebih dari 200 ribu rakyat Bangkalan hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka dengan pendapatan dibawah 350rb/bulan," ungkapnya.
Lebih lanjut Farid juga menyoroti infrastruktur yang dimiliki Bangkalan. "Infrastruktur kita rusak di mana-mana. Pelayanan publik jadi keluhan utama masyarakat. Korupsi menjadi penyakit utama birokrasi bangkalan. Itulah yang menjadi keterpanggilan kami untuk kembali mengabdi di bangkalan," tambahnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
Dalam kesempatan itu, Faridz menyinggung banyaknya jalan rusak di Kabupaten Bangkalan. Menurutnya, buruknya kualitas pengerjaan proyek-proyek infrastruktur di Bangkalan karena adanya fee proyek.
"Kalau bupatinya memungut fee, maka pejabat dan pegawai di bawahnya juga berani memungut fee. Sehingga dana yang semestinya optimal untuk membangun jalan, karena dipotong-potong fee, akhirnya sedikit yang di pakai untuk membangun. Inilah penyakit pembangunan kita yg menyebabkan jalan rusak di mana-mana," urai Farid.
Dalam sesi tanya-jawab, banyak tokoh yang mengeluhkan keprihatinannya atas nasib petani. "Petani di sini Pak, nggak cukup memenuhi kebutuhan sehari-harinya Pak. Makanya banyak yang merantau. Di sini hanya bisa menanam kalau musim hujan Pak. Kalau kemarau banyak yang nganggur. Kalau Bapak terpilih nanti, bagaimana nanti mengatasinya?," tanya Mestari, salah satu warga yang hadir.
Baca Juga: Syafiuddin Ajak Kader PKB Berjuang Menangkan Pilkada Serentak 2024
Dengan lugas Farid memaparkan program-programnya dalam meningkatkan pendapatan petani. Pertama, meningkatkan kapasitas produksi pertanian dengan melakukan perbaikan infrastruktur dan irigasi pertanian. Kedua, dalam 10 hektar lahan tadah hujan akan dibuat sumur bor untuk mengairi lahan produktif pertanian. Ketiga, pengembangan industri pengolahan untuk menyerap hasil produksi pertanian. Keempat, akses pasar dan permodalan akan difasilitasi oleh pemerintah daerah. (bkl2/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News