SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang peringatan Hari Buruh (May Day) yang akan akan jatuh pada tanggal 1 Mei 2018, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengajak para pekerja, buruh dan pengusaha untuk menjaga kekompakan, agar hubungan industrial tetap kondusif.
Ajakan tersebut disampaikannya saat menghadiri Ngopi (Ngobrol Pintar) Bareng Pakde Karwo menjelang peringatan Hari Buruh (May Day) di Studio JTV, Surabaya, Minggu (29/4) malam.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Kekompakan hubungan tersebut merupakan cara terbaik didalam menumbuhkan kepercayaan kepada industri, iklim usaha dan investasi. Pemprov Jatim akan siap memfasilitasi keinginan atau keluhan dari buruh kepada pengusaha dan pemerintah pusat yang ingin kesejahteraan atau pendapatan buruh meningkat.
"Prinsipnya, kokompakan tersebut harus terus dijaga agar iklim usaha dan investasi di Jatim terus terjaga," terangnya.
Pakde Karwo sapaan akrabnya menyatakan, bahwa pemerintah terus menyiapkan ruang untuk berdialog, berdiskusi dan merumuskan kebijakan bersama buruh untuk menemukan solusi yang diinginkan oleh buruh mulai dari pengupahan, penetapan upah minimum dan kebutuhan hidup layak (KHL) di Jatim.
Baca Juga: HUT Ke-79 TNI di Surabaya, Pangkoarmada II: Transformasi TNI Menuju Kekuatan Pertahanan Modern
Pemprov Jatim lanjutnya, akan memperjuangkan kesejahteraan buruh sesuai dengan kewenangannya. Akan tetapi, jika kebijakan tersebut masuk kepada pemerintah pusat, Pemprov Jatim siap untuk menjembatani dengan cara mengirim surat rekomendasi atau konsep kepada kementrian terkait.
"Kami akan bekerja memperjuangan nasib buruh sesuai dengan kewenangannya. Namun, jika keinginan buruh tersebut ditujukan kepada pemerintah pusat, kami akan dengan senang hati memfasilitasinya," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pakde Karwo yakin peringatan Hari Buruh pada hari Selasa, tanggal 1 Mei 2018 mendatang akan berlangsung secara lancar, aman, damai serta berdialog merumuskan bersama kebijakan yang ingin diperjuangkan.
Baca Juga: Kapolda Jatim Beberkan Misi Petugas saat Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2024
"Saya yakin May Day besok akan berjalan lancar aman dan damai, karena bermacam kegiatan seperti istigozah, pertunjukan teaterikal dipertontonkan. Saya yakin buruh juga harus, membuat tim untuk merumuskan dan mendiskusikan kebijakan yang ingin diperjuangkan. Sehingga, selain demontrasi juga menghasilkan solusi kebijakan bagi seluruh buruh, pekerja dan pengusaha," tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Machfud Arifin SH bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman sepakat bahwa May Day yang akan berlangsung pada 1 Mei 2018 mendatang akan berjalan secara aman damai dan lancar.
Kapolda memastikan personel akan disiapkan secara baik. Ia berjanji, personelnya akan mengawal dan mendampingi buruh dari luar daerah yang akan masuk ke Tugu Pahlawan Surabaya sebagai tempat puncak peringatan di Jatim.
Baca Juga: Kapolda Jatim Silaturahmi ke Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri
Kondisi tersebut sudah dibuktikan pada peringatan May Day tahun lalu yang berjalan cukup kondusif dan menginspirasi daerah lain, yakni dengan cara cara yang santun.
“Saya mendapat laporan, bahwa tahun ini kegiatan May Day akan diisi dengan isitigozah dan pertunjukan teaterikal disamping menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Namun, saya yakin buruh dan pekerja di seluruh Indonesia telah sangat bijaksana dalam menyampaikan aspirasi dan melakukan dialog bersama pemerintah,” ujar Kapolda Jatim.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jatim Ahmad Fauzi SH M. Hum mengapresiasi kekompakan pemimpin Jatim mulai dari Gubernur, Kepolisian hingga TNI yang ikut peduli terhadap buruh. Terbukti, di berbagai kegiatan buruh selalu diajak untuk berdiskusi dan berdialog.
Baca Juga: Tour De Panderman Guncang Malang-Batu dengan 1.500 Peserta
Akan tetapi, lanjutnya, buruh masih melihat terdapat peraturan pemerintah yang masih belum memihak terhadap kesejahteraan dan pendapatan buruh yang tidak merata.
Tak hanya itu, SPSI Jatim juga menyoroti adanya peraturan pemerintah yang mengizinkan adanya tenaga kerja asing di Indonesia yang bertolak bekalang dengan fakta yang ada, bahwa banyak dari masyarakat masih membutuhkan lapangan pekerjaan.
Turut hadir pada Ngopi bareng Pakde Karwo tersebut diantaranya Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua SPSI dan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur. (ian/rev)
Baca Juga: Kapolda Jatim Buka Pembangunan RS Bhayangkara di Jombang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News