SITUBONDO (bangsaonline) - Penyalahgunaan narkotika dan obat-obataan terlarang di kalangan pelajar di Situbondo kian memprihatinkan. Meminimalisasi bahaya itu, SMA Negeri 1 Panarukan melakukan tes urine terhadap ratusan siswanya, Jumat (29/8).
Tes urine tersebut dilakukan di area sekolah. Menggandeng instansi terkait, urine 300 siswa dites secara acak oleh pihak sekolah. “Tes urine kepada siswa ini kami lakukan dalam rangka ingin membuktikan bahwa Panarukan bebas narkoba,” kata Farida Handayani, Humas SMA 1 Panarukan.
Baca Juga: Miris Peredaran Narkoba di Blitar, Mulai Libatkan Anak-anak di Bawah Umur
Menurutnya, pemilihan secara acak dilakukan karena keterbatasan dana. Sehingga, tidak semua siswa yang dites. “(Tes urine kepada siswa) memang sudah direncanakan jauh hari, kita ajukan dan dapat bantuan dana dari Direktorat Jendral Pendidikan. Tapi untuk dilakukan kepada seluruh siswa dananya tidak mencukupi,” papar Farida.
Informasinya, tes urine kepada 300 siswa ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tes kemarin adalah pelaksanaan tahap pertama dan melibatkan 45 siswa yang dipilih secara acak dari semua kelas. Tes urine tahap kedua akan dilaksanakan Senin (1/9) lusa.
Farida mengatakan, jika hasil tes urine menemukan siswa yang positif sebagai pengguna, maka pihaknya akan langsung memberhentikan siswa bersangkutan. “Kami punya tata tertib yang dibuat sendiri oleh siswa, dan dilaksanakan oleh siswa. Kalau ada yang terbukti menggunakan narkoba, sekolah akan langsung mengembalikan kepada orang tua. Tapi untuk narkoba jenis sabu,” pungkas perempuan berkerudung itu.
Baca Juga: Polres Situbondo Gerebek Pesta Sabu di Desa Buduan, Amankan 1 Orang dan 2,3 Gram BB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News